Trump menegaskan bahwa Iran tidak diizinkan untuk memiliki senjata nuklir.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa Iran tidak seharusnya memiliki senjata nuklir. Pernyataan ini ia sampaikan pada Jumat (11/4) menjelang pembicaraan mengenai program nuklir Iran yang berlangsung di Oman. Trump menginginkan Iran menjadi negara yang hebat dan bahagia, namun menekankan bahwa memiliki senjata nuklir adalah hal yang tidak boleh dilakukan oleh negara tersebut.

Beberapa jam sebelum pertemuan utusannya, Steve Witkoff, dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Israel kemungkinan akan memimpin dalam serangan militer terhadap Iran jika negara itu tidak menghentikan program senjata nuklirnya. Ia menambahkan bahwa jika perlu, militer akan dilibatkan, dan Israel akan sangat terlibat dalam tindakan tersebut.

Di pihak lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung langkah diplomatik Trump untuk mencapai kesepakatan dengan Iran. Ia menyatakan bahwa baik Israel maupun AS memiliki tujuan yang sama, yaitu mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Namun, Netanyahu juga mendorong Trump untuk menarik diri dari kesepakatan yang ditengahi AS dengan Iran pada tahun 2018.

Pada tahun 2015, AS dan negara-negara besar lainnya menyetujui perjanjian nuklir yang membatasi pengayaan uranium Iran, sebagai imbalan atas penghapusan sanksi. Namun, Trump menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2018, menyebutnya sebagai “kesepakatan terburuk”. Di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, AS dan Iran mengadakan negosiasi tidak langsung di Wina pada tahun 2021 untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan tersebut, tetapi pembicaraan tersebut tidak membuahkan hasil..

Updated: 12 April 2025 — 8:16 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *