Sering Batuk Dikira COVID, Wanita Ini Ternyata Kena Kanker Stadium 4

Judul: Wanita Ini Terdiagnosis Kanker Stadium 4 Setelah Sering Batuk Dikira COVID-19

Seorang wanita asal Jakarta, berusia 45 tahun, baru-baru ini membuat heboh publik setelah mengalami gejala batuk yang berkepanjangan dan dikira sebagai infeksi COVID-19. Namun, setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis, ia akhirnya didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 4.

banner 336x280

Awalnya, wanita yang dikenal dengan nama Rina ini mengira batuknya adalah akibat dari virus yang sedang mewabah. Ia melakukan tes COVID-19 sebanyak dua kali, dan hasilnya negatif. Namun, batuk yang tidak kunjung reda disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, penurunan berat badan, dan kelelahan yang ekstrem, mendorongnya untuk mencari perawatan lebih lanjut.

Dokter yang merawatnya melakukan pemeriksaan lebih lengkap, termasuk CT scan dan biopsi, yang akhirnya mengungkapkan bahwa Rina menderita kanker paru-paru yang telah menyebar ke bagian lain dari tubuhnya. Rina dan keluarganya sangat terkejut dengan diagnosis ini, mengingat ia tidak memiliki riwayat merokok atau faktor risiko yang umum dikaitkan dengan kanker paru-paru.

Rina kini sedang menjalani pengobatan dengan kemoterapi dan terapi suportif untuk mengelola gejalanya. Ia berharap kisahnya bisa menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala kesehatan meskipun dalam situasi di tengah pandemi. "Sering kali kami berpikir gejala yang kami alami hanyalah hal sepele. Tetapi sangat penting untuk mendapatkan pemeriksaan medis yang tepat," ujarnya.

Keluarga Rina juga mendorong orang-orang di sekitar mereka untuk lebih waspada dan tidak ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala yang berkepanjangan. Mereka berharap pengalamannya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini berbagai penyakit, termasuk kanker.

Dalam perkembangan terbaru, organisasi kesehatan setempat juga berencana untuk meningkatkan kampanye kesadaran tentang kanker paru-paru, untuk membantu masyarakat mengenali tanda-tanda dan gejala yang mungkin terlewat.

Kisah Rina menjadi pengingat bahwa meskipun COVID-19 adalah ancaman serius, penyakit lain juga tetap menjadi perhatian yang tidak boleh diabaikan.

,

Updated: 25 April 2025 — 11:55 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *