KOMPAS.com – Sudahkah kamu pernah penasaran tentang berapa banyak bintang yang ada di galaksi kita? Atau berapa butir pasir yang terdapat di Gurun Sahara? Atau bahkan, berapa banyak semut yang mendiami Bumi saat ini?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin terdengar sulit untuk dijawab. Namun, berkat kemajuan teknologi, metode penelitian yang lebih canggih, dan bantuan kecerdasan buatan, para ilmuwan mulai mengungkap berbagai misteri yang sebelumnya tampak tak terpecahkan.
Salah satu di antaranya adalah jumlah semut yang ada di planet kita.
Semut: Makhluk Kecil dengan Peran Besar
Semut, meskipun berukuran kecil, memiliki dampak ekologis yang sangat signifikan. Selama bertahun-tahun, biolog telah berusaha untuk memahami distribusi dan jumlah serangga, termasuk semut, untuk mencari tahu bagaimana mereka bisa berkembang di satu tempat dan menghilang di tempat lainnya.
Dua peneliti, Sabine Nooten dan Patrick Schultheiss dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg, memimpin sebuah penelitian komprehensif tentang semut. Tujuan mereka adalah untuk memahami peran semut dalam ekosistem, cara penyebarannya, serta estimasi jumlahnya.
Semut dikenal karena struktur sosialnya yang unik. Tidak ada satu pemimpin dalam koloni mereka, tetapi semut-semut ini bekerja sama dengan luar biasa melalui yang dikenal sebagai “kecerdasan kawanan.” Seperti neuron dalam otak manusia yang berfungsi secara kolektif untuk menciptakan pikiran dan tindakan, koloni semut juga beroperasi dengan prinsip yang serupa.
Estimasi Populasi Semut di Bumi
Dalam studi terbaru mereka, Nooten dan Schultheiss mengumpulkan data dari 489 penelitian tentang semut darat dan semut pohon di seluruh dunia. Hasilnya sungguh mencengangkan.
“Menurut perkiraan kami, populasi semut global mencapai 20 kuadriliun, yang berarti angka 20 diikuti 15 nol,” kata Nooten.
Selain jumlahnya yang mencengangkan, total massa semua semut juga luar biasa. Schultheiss menjelaskan bahwa massa total semut melebihi gabungan semua burung dan mamalia liar, bahkan setara dengan sekitar 20% dari total biomassa manusia.
Distribusi dan Peran Semut dalam Ekosistem
Semut paling banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Di hutan, mereka bersarang di antara daun-daun di tanah, sementara di wilayah kering, mereka aktif di permukaan tanah yang terbuka. Pola ini memberikan wawasan penting bagi para ekolog tentang bagaimana suhu, curah hujan, dan vegetasi memengaruhi kehidupan semut.
Peran semut sangat beragam: mereka dapat mengangkut tanah hingga 13 ton per hektar setiap tahun, berkontribusi dalam penyebaran benih, mendaur ulang materi organik, dan meningkatkan kesuburan tanah.
“Mereka berperan dalam hingga regenerasi hutan dengan terus mengaduk materi organik,” kata para peneliti.
Namun, tidak semua peran semut bersifat positif. Beberapa spesies semut invasif, seperti semut api, dapat merusak ekosistem lokal dengan mengusir spesies asli yang ada.
Pentingnya Semut dalam Ekosistem
Banyak orang menganggap semut sebagai gangguan kecil, padahal mereka memiliki peran penting sebagai penghubung dalam rantai makanan, pembentuk ekosistem, dan pelindung keanekaragaman hayati.
Koloni semut juga dapat membentuk jalur yang dimanfaatkan oleh makhluk lain, berperan dalam pertanian jamur atau kutu daun, dan dalam beberapa situasi bahkan dapat melampaui manusia dalam penyelesaian tugas kognitif yang kolaboratif.
.