Planet Metalik dengan Atmosfer Menakjubkan, Mengungkap Rahasia Kabut Luar Angkasa!

Memuat…

Awalnya dianggap sebagai mini-Neptunus, planet Enaiposha kini teridentifikasi memiliki sifat-sifat super-Venus. Penemuan ini mengejutkan dunia astronomi, mengungkapkan adanya eksoplanet baru yang sangat berbeda dari planet-planet di tata surya kita.

JAKARTA – Sebuah eksoplanet yang diberi nama Enaiposha telah ditemukan, dan karakteristiknya sangat unik.

Planet ini awalnya dikategorikan sebagai “mini-Neptunus,” tetapi penemuan terbaru mengungkapkan bahwa Enaiposha lebih mirip dengan Venus, namun dalam ukuran yang lebih besar.

Para peneliti menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk mengeksplorasi lebih lanjut objek menarik ini yang mengorbit bintang katai merah berjarak sekitar 47 tahun cahaya dari Bumi.

“Super-Venus” yang Menakjubkan

Enaiposha, yang juga dikenal dengan nama GJ 1214 b, sebelumnya dikategorikan sebagai planet kecil yang kaya gas. Namun, pengamatan baru menunjukkan bahwa eksoplanet ini memiliki kesamaan yang lebih besar dengan Venus, berkat atmosfernya yang tebal, yang terdiri dari hidrogen, helium, air, metana, dan karbon dioksida. Penemuan ini didukung oleh pengukuran terbaru yang mendeteksi jejak molekul penting dalam spektrum planet tersebut.

Pelanggaran Pola dalam Klasifikasi

Planet sub-Neptunus, yang lebih kecil dari Neptunus, merupakan tipe planet yang paling umum di Galaksi Bima Sakti, tetapi tidak ada di tata surya kita. Planet-planet ini memiliki atmosfer yang bervariasi, dan para ilmuwan menggunakan teknik spektroskopi untuk menganalisis gas-gas tersebut.

Yang membedakan Enaiposha dari sub-Neptunus adalah lapisan atas atmosfernya yang diselimuti kabut dan aerosol, yang membuat analisis atmosfer menjadi sulit. Meskipun Venus juga memiliki awan yang membatasi pandangan ke permukaannya, Enaiposha memiliki kondisi yang lebih ekstrem dengan ukuran yang lebih besar dan suhu yang lebih tinggi.

Atmosfer yang Menyerap Cahaya

Saat Enaiposha melintasi antara bintangnya dan Bumi, terjadi penurunan kecil pada titik spektrograf, menunjukkan adanya atmosfer yang kaya akan logam dengan lebih sedikit hidrogen dibandingkan yang diperkirakan. Salah satu temuan tim menunjukkan adanya uap air dalam atmosfer tersebut.

Mungkin Ada Karbon Dioksida di Enaiposha

Penelitian ini dipimpin oleh astronom Everett Schlawin dari Universitas Arizona dan Kazumasa Ohno dari Observatorium Astronomi Nasional Jepang (NAOJ). Para ilmuwan menemukan indikasi samar bahwa karbon dioksida mungkin ada di konsentrasi serupa dengan yang ditemukan di Venus, dengan mempelajari perubahan cahaya saat melewati atmosfer tebal Enaiposha.

“Sinyal CO2 yang terdeteksi dalam studi awal sangat kecil, sehingga diperlukan analisis statistik yang cermat untuk memastikan keakuratannya,” jelas Ohno, salah satu anggota tim yang mengerjakan investigasi ini.

Biasanya, planet yang sedikit lebih besar dari Bumi dikategorikan sebagai super-Bumi, sementara yang lebih besar tetapi masih di bawah massa Neptunus diklasifikasikan sebagai mini-Neptunus. Enaiposha tampaknya berada dalam zona peralihan yang unik. Penemuan ini telah mendorong beberapa ilmuwan untuk mengusulkan bahwa Enaiposha mewakili sub-tipe baru dalam klasifikasi eksoplanet, atau setidaknya memberikan pandangan yang lebih halus terhadap pengelompokan yang sudah ada.

Data statistik eksoplanet hingga 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 5.000 eksoplanet sudah teridentifikasi, dengan super-Earths dan mini-Neptunes sebagai jenis planet yang paling sering ditemui. (Sumber: NASA ExoplanetArchive)

(dan)

.

Updated: 21 Maret 2025 — 4:34 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *