Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) milik NASA baru-baru ini mengambil gambar struktur misterius di permukaan Mars. Beberapa peneliti berpendapat bahwa penemuan ini dapat menjadi petunjuk bahwa kehidupan pernah ada di planet tersebut.
Menurut laporan dari detikInet pada Selasa (8/4/2025), penemuan tersebut meliputi bentuk geometris yang mirip piramida, struktur berbentuk lubang kunci, dan bahkan geoglif yang menyerupai burung beo.
Dalam bukunya yang terbaru, “The Great Architects of Mars,” George J. Haas, peneliti senior di Cydonia Institute, menganalisis banyak gambar yang diambil oleh NASA. Ia berargumen bahwa formasi-formasi ini terlalu presisi secara geometris untuk bisa terbentuk secara alami.
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Haas mengklaim bahwa pola-pola tersebut menunjukkan adanya desain intelektual. Ia bahkan membahas kemungkinan bahwa Mars pernah menjadi rumah bagi peradaban yang maju.
Salah satu formasi yang paling menarik adalah struktur berbentuk lubang kunci yang terletak di dataran tinggi Libya Montes. Struktur ini terdiri dari elemen berbentuk baji dan kubah melingkar yang saling terkait.
“Secara tradisional, bentuk gabungan dari irisan yang menyatu dan formasi kubah umumnya disebut sebagai lubang kunci,” tulis Haas seperti dikutip oleh The Daily Galaxy.
“Jika dua formasi yang dirancang secara geometris berbeda ini terbentuk secara alami, maka kemungkinan itu sangat kecil,” jelasnya.
Fitur menarik lainnya adalah geoglif burung beo yang ditemukan di Cekungan Argyre. Penemuan ini pertama kali dilakukan oleh peneliti Wilmer Faust pada tahun 2002, dan Haas bersama timnya kemudian mengidentifikasi gambar tersebut sebagai representasi burung beo yang terlihat menyerupai jenis aslinya.
“Bentuk awan biasanya hanya memiliki siluet. Awan tersebut tidak menunjukkan banyak detail sekunder atau tersier. Tidak ada mata, iris, kelopak mata, atau alis. Itulah yang terlihat pada burung beo,” jelas Haas.
Ia berpendapat bahwa geoglif burung beo bukan sekadar pola acak, tetapi lebih seperti suatu pahatan, sebuah karya seni. Untuk mendukung teorinya, lima dokter hewan, termasuk seorang spesialis burung, telah membenarkan struktur yang terlihat seperti burung di Mars.
Namun, banyak ilmuwan berpendapat bahwa penemuan ini hanyalah contoh dari pareidolia, yaitu fenomena psikologis di mana otak mencoba mencari pola yang dikenal dalam gambar yang acak.
“Misalnya, seperti potongan roti bakar yang terbakar atau bagian depan mobil. Kesalahan persepsi ini, yang dikenal sebagai pareidolia wajah, muncul ketika otak mengidentifikasi bentuk ambigu sebagai wajah atau objek yang familiar,” jelas Robin Kramer, seorang dosen senior di School of Psychology di University of Lincoln.
(aku/apl)
.