Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk memperluas penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi bakteri Wolbachia ke Kembangan Selatan, yang merupakan kelurahan ketiga di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa implementasi Wolbachia telah dimulai di dua kelurahan, yaitu Kembangan Utara dan Meruya Utara, dan akan dilanjutkan di Kembangan Selatan.
Penyebaran nyamuk tersebut diupayakan sebagai langkah untuk mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Ani menjelaskan bahwa saat ini sedang berlangsung tahap persiapan dengan merekrut orang tua asuh (OTA) yang akan menjaga ember berisi telur nyamuk agar bisa menetas. Dia menambahkan bahwa sebaran ini direncanakan akan melibatkan empat kelurahan, tergantung pada jumlah OTA yang bersedia serta ketersediaan telur.
Setelah Kembangan Selatan, akan ada penambahan penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di kelurahan lain dalam Kecamatan Kembangan. Berdasarkan penerapan di dua kelurahan sebelumnya, Ani melaporkan bahwa proses penyebaran nyamuk Aedes aegypti dengan Wolbachia untuk mengatasi kasus DBD telah berjalan baik, meskipun ada penundaan sejak pelaksanaan awal akibat kurangnya pasokan telur.
Pemprov DKI sebelumnya meluncurkan program ini pada Oktober 2024 di Kembangan Utara, dengan Kecamatan Kembangan dipilih karena mencatat angka kasus DBD tertinggi pada 2023. DKI Jakarta menargetkan evaluasi setelah enam hingga delapan bulan setelah telur dilepaskan di suatu wilayah, dengan keberhasilan diukur saat populasi nyamuk mencapai 60 persen dibandingkan dengan populasi lainnya.
Pada Januari hingga Maret 2025, Jakarta mencatat 1.416 kasus DBD, yang merupakan penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Ani berharap bahwa kasus DBD dapat terus menurun hingga bulan Mei, dan angka kasus tahun ini juga akan terpengaruh oleh siklus lima tahunan..