Pakar Farmasi UGM Ingatkan Keseringan Minum Obat Pereda Nyeri Bikin Ginjal Rusak

Pakar Farmasi UGM Ingatkan Potensi Kerusakan Ginjal Akibat Keseringan Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri

Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini mengingatkan masyarakat akan bahaya yang mungkin ditimbulkan dari keseringan mengonsumsi obat pereda nyeri. Menurut para pakar farmasi di UGM, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara berlebihan bisa berisiko tinggi terhadap kesehatan ginjal.

Dalam pernyataan resminya, Dr. Fitriani, seorang dosen di Fakultas Farmasi UGM, menjelaskan bahwa obat-obatan seperti ibuprofen dan naproxen yang sering digunakan untuk meredakan nyeri, terutama sakit kepala, sakit punggung, atau nyeri sendi, dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dosis yang tidak dianjurkan.

"Obat pereda nyeri dapat menurunkan aliran darah ke ginjal, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Terlebih bagi individu yang sudah memiliki penyakit ginjal atau kondisi kesehatan lain yang mempengaruhi ginjal," ujarnya.

Dr. Fitriani juga menekankan pentingnya berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat pereda nyeri, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Selain itu, ada baiknya masyarakat juga mempertimbangkan alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif, termasuk terapi fisik atau pengobatan alami.

Pakar tersebut mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan obat-obatan dan mengedukasi diri tentang efek samping yang mungkin ditimbulkan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah membaca dengan seksama informasi yang tertera pada kemasan obat dan tidak ragu untuk bertanya pada apoteker atau dokter jika merasa ragu.

Melalui kampanye ini, UGM berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan efektif, serta mendorong gaya hidup sehat sebagai cara pencegahan sakit yang lebih baik.

Masyarakat diimbau untuk lebih perhatian terhadap kesehatan ginjal, dengan cara menjaga pola makan, cukup berolahraga, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

,

Updated: 18 April 2025 — 10:21 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *