JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang dapat terjadi sepanjang tahun. Meskipun terjadi peningkatan kasus DBD pada 2025 di beberapa wilayah, Fadjar SM Silalahi, Ketua Tim Kerja Arbovirosis dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, menyatakan bahwa pola penyakit ini perlu diawasi terus-menerus.
Pada tahun 2024, Indonesia mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi dengan 242.000 kasus dan 1.400 kematian. Fadjar menekankan bahwa tahun 2024 adalah tahun dengan kasus dengue paling tinggi dalam sejarah Indonesia, jauh di atas angka tertinggi sebelumnya pada 2016. Beberapa faktor, termasuk perubahan iklim, menjadi penyebab lonjakan ini.
Di tahun 2024, kasus DBD melonjak dari Januari hingga Maret, sebelum mengalami penurunan pada bulan berikutnya, meskipun kembali meningkat di bulan November dan Desember. Namun, pada awal tahun 2025, kasus DBD dilaporkan menurun menjadi 38.000 dengan 182 kematian.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menyatakan bahwa kementeriannya menargetkan nol kematian akibat virus dengue pada tahun 2030. Strategi yang akan diterapkan terdiri dari pencegahan, pengobatan yang lebih awal, dan pengembangan inovasi, termasuk penggunaan vaksin.
.