Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara langsung mengawasi peluncuran rudal terbaru yang dikembangkan oleh negaranya. Rudal ini dikenal sebagai bagian dari sistem pertahanan udara.
Menurut laporan dari Kantor Berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), pengujian ini menunjukkan ‘respons cepat’ dari sistem rudal antipesawat terbaru mereka.
Laporan uji coba rudal ini dirilis satu hari setelah Korea Selatan menyelesaikan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat yang dinamakan ‘Freedom Shield’, yang diadakan setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea Utara telah lama mengecam latihan militer gabungan tersebut, menganggapnya sebagai upaya untuk menginvasi wilayahnya.
Dalam laporan KCNA, Kim Jong Un memujinya, menekankan bahwa militer Korea Utara akan ‘dilengkapi dengan sistem senjata pertahanan utama lainnya dengan kemampuan tempur yang mengesankan’. Namun, KCNA tidak memberikan detail lokasi pelaksanaan uji coba tersebut.
Kecaman Korea Utara Terhadap Latihan Militer Bersama Korsel-AS
Korea Utara telah mengeluarkan kecaman terhadap latihan militer yang dilakukan Korea Selatan bersama Amerika Serikat. Seiring dimulainya latihan gabungan tersebut, Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah meluncurkan ‘beberapa rudal balistik tak teridentifikasi’ dari wilayahnya.
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara bahkan menyebut latihan tersebut sebagai ‘latihan perang agresi’.
Latihan ‘Freedom Shield’ terbaru berfokus pada upaya kolaboratif untuk mengatasi senjata pemusnah massal, terutama yang terkait dengan ancaman nuklir dan bahan kimia. Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan saat ini berada di titik terendah dalam beberapa tahun, setelah Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal balistik yang melanggar sanksi PBB tahun lalu.
Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un, juga mengecam latihan militer AS-Korsel, menyebutnya sebagai provokasi politik dan militer.
Dalam pernyataannya, Kim Yo Jong mengungkapkan bahwa tindakan Amerika Serikat semakin intensif dan dianggap sebagai langkah konfrontatif.
Uji Coba Rudal dan Kesiapan Nuklir
Korea Utara juga melakukan uji coba rudal pada Februari lalu, di mana Kim Jong Un memerintahkan kesiapan militernya dalam kemampuan nuklir.
KCNA melaporkan bahwa uji coba tersebut bertujuan untuk memberikan peringatan kepada “musuh-musuh yang serius melanggar lingkungan keamanan dan meningkatkan konfrontasi”.
Dalam uji coba itu, Kim Jong Un menekankan pentingnya kemampuan menyerang yang kuat sebagai jaminan pencegahan dan pertahanan.
Dia juga mengungkapkan bahwa angkatan bersenjata Korea Utara harus selalu siap untuk melindungi kedaulatan nasional, dengan menekankan kemampuan nuklir sebagai alat pertahanan yang andal.
Halaman 2 dari 3
(haf/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.