Apakah Hewan Peliharaan di Rumah Rentan Terhadap Rabies?

Banyak pemilik hewan peliharaan beranggapan bahwa hewan mereka yang tidak pernah keluar rumah atau jarang bersentuhan dengan lingkungan luar terhindar dari risiko penyakit rabies. Namun, kenyataannya, risiko penularan rabies tetap ada meskipun hewan peliharaan selalu berada di dalam rumah, sehingga tidak boleh diabaikan.

Rabies adalah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf dan ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, terutama melalui gigitan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik hewan untuk mengetahui cara menjaga hewan peliharaan agar terhindar dari potensi rabies.

banner 336x280

1. Risiko Penularan dari Hewan Liar yang Masuk ke Dalam Rumah

Meskipun hewan peliharaan selalu berada di dalam rumah, kemungkinan hewan liar seperti tikus, kelelawar, atau kucing liar yang terinfeksi rabies dapat masuk tanpa terdeteksi tetap ada. Hewan-hewan ini bisa masuk melalui ventilasi jendela yang terbuka atau celah kecil, dan dapat menggigit atau melukai hewan peliharaan saat sedang diawasi.

Interaksi singkat pun sudah cukup untuk menularkan virus rabies, karena virus ini mudah tersebar melalui air liur dari hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa rumah aman dan tidak memiliki celah yang memungkinkan masuknya hewan liar, terutama pada malam hari.

2. Penularan Tak Langsung Melalui Manusia atau Barang Terkontaminasi

Meskipun jarang terjadi, penularan tak langsung juga dapat menjadi jalur masuknya virus rabies ke dalam rumah. Misalnya, seseorang yang tanpa sengaja membawa air liur atau darah dari hewan terinfeksi, lalu menyentuh hewan peliharaan, terutama jika terdapat luka terbuka.

Barang-barang yang terkontaminasi seperti sarung tangan, sepatu, atau peralatan makan juga bisa menjadapi jalur penularan jika tidak dibersihkan dengan baik. Ini menunjukkan bahwa kontak tidak langsung dapat membawa risiko rabies ke dalam rumah, yang berpotensi membahayakan hewan peliharaan.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s Picks


Baca Juga: 10 Hewan yang Paling Sering Dicari di Internet Seluruh Dunia

3. Hewan Peliharaan Bisa Terkena Saat Dibawa Keluar Rumah

Meskipun hewan peliharaan menghabiskan banyak waktu di dalam rumah, mereka terkadang perlu keluar untuk keperluan tertentu, seperti ke dokter hewan, grooming, atau vaksinasi. Dalam situasi ini, mereka mungkin bertemu dengan hewan lain yang status kesehatannya tidak diketahui, bahkan bisa saja terinfeksi rabies.

Risiko ini dapat meningkat jika tempat yang dikunjungi tidak menerapkan prosedur sterilisasi dan pemisahan hewan dengan ketat. Oleh karena itu, setiap interaksi dengan lingkungan luar perlu dipertimbangkan dengan matang sebagai risiko yang nyata dan tidak boleh dianggap remeh.

4. Vaksinasi yang Tidak Lengkap atau Terlambat

Hewan peliharaan yang tidak rutin divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi terkena rabies, meskipun tidak pernah keluar rumah. Virus rabies yang ganas dapat berkembang dengan cepat pada hewan yang tidak memiliki perlindungan dari vaksin.

Hewan yang terlihat sehat pun dapat terinfeksi jika virus sudah masuk dan belum menunjukkan gejala. Oleh karena itu, vaksinasi yang tepat dan sesuai jadwal sangat penting untuk melindungi hewan peliharaan serta memastikan kesehatan mereka.

Meskipun menjaga hewan di dalam rumah dapat mengurangi risiko penularan rabies, bukan berarti risiko tersebut sepenuhnya hilang. Virus rabies dapat masuk melalui berbagai jalur tak terduga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pastikan hewan peliharaan telah mendapatkan vaksinasi lengkap untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka!


Baca Juga: 5 Hewan dengan Tendangan Super Kuat, Tenaganya Luar Biasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

.

Updated: 17 April 2025 — 12:09 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *