5 Tips Melindungi Anak dari Ciuman Orang Lain Saat Silaturahmi menurut Dokter.

KOMPAS.com – Banyak orang beranggapan bahwa mencium bayi atau balita adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kasih sayang. Namun, tindakan ini dapat meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit, seperti herpes simpleks, meningitis, dan pneumonia.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi orang tua menjelang Hari Raya Lebaran, karena anak-anak berpotensi dicium oleh banyak orang.

banner 336x280

Simak juga: Langkah-langkah yang Dapat Diambil Agar Anak Tidak Dicium oleh Orang Lain Saat Lebaran

Terlepas dari itu, ada beberapa cara efektif yang dapat diterapkan untuk mencegah anak dicium oleh orang lain, menurut dr. Mesty Ariotedjo, seorang dokter spesialis anak dan CEO & Founder Tentang Anak.

1. Tegaskan Permintaan

Orang tua sebaiknya mengingatkan orang di sekitar mereka untuk tidak sembarangan mencium anak. Ungkapkan hal ini dengan tegas sebelum bertemu dengan anak tersebut.

2. Pertimbangkan untuk Tidak Membawa Anak

Jika ingin mengunjungi rumah saudara, salah satunya bisa pergi tanpa membawa anak. Dengan cara ini, anak tidak perlu berisiko dicium oleh banyak orang.

3. Edukasi tentang Bahaya Mencium Bayi

Memberikan pemahaman mengenai risiko mencium bayi kepada orang lain sangat penting. Walaupun anak sudah mendapatkan vaksin, orang tua tetap harus waspada. Bisa juga dengan membagikan informasi melalui media sosial.

4. Gendong Anak

Sering kali orang enggan untuk mencium bayi jika mereka sedang digendong oleh orang tuanya. Ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi kontak langsung. Gendong anak dengan cara yang membuat orang lain sulit untuk menjangkau wajahnya.

5. Gunakan Masker

Jika anak cukup besar untuk mengenakan masker, hal ini bisa dilakukan. Sampaikan dengan halus alasan penggunaan masker, seperti anak baru sembuh atau memiliki imunitas rendah.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan orang tua bisa lebih melindungi anak dari potensi penularan penyakit di tengah suasana perayaan.

.

Updated: 28 Maret 2025 — 4:12 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *