TEMPO.CO, Jakarta – Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan serangan jantung, seperti hipertensi, diabetes, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Namun, seringkali orang tidak menyadari tanda-tanda awal yang harus diwaspadai terkait masalah jantung. Para ahli memperingatkan bahwa gejala-gejala ini bisa muncul beberapa hari atau minggu sebelum terjadinya serangan jantung dan harus diwaspadai.
Mengetahui tanda-tanda tersebut dapat menyelamatkan nyawa. Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Dr. Abha Khandelwal, seorang ahli kedokteran kardiovaskular di Stanford Health Care, menyebutkan bahwa selama masa pandemi COVID-19, terdapat peningkatan angka kematian akibat penyakit jantung, yang menjadi alasan penting untuk memahami risiko dan tanda-tanda penyakit ini. Berikut beberapa gejala peringatan awal serangan jantung dan langkah-langkah yang perlu diambil jika menemui gejala tersebut.
Tekanan atau Nyeri Dada
Angina adalah rasa nyeri di dada yang disebabkan oleh penumpukan plak pada arteri, dan ini bisa menjadi indikator terjadinya serangan jantung atau masalah jantung dalam waktu dekat, seperti dijelaskan oleh Dr. Roger Blumenthal, direktur Johns Hopkins Ciccarone Center. Penyempitan atau kekakuan arteri di sekitar jantung juga dapat memicu gejala ini.
Nyeri di Leher, Bahu, dan Rahang
Kita sering mengaitkan serangan jantung dengan nyeri mendadak di lengan kiri, meskipun rasa sakit ini bisa bervariasi. “Kadang-kadang angina terasa sebagai tekanan di dada, tetapi pada orang tua, gejala juga dapat muncul di leher, bahu, atau lengan,” kata Blumenthal.
Kesulitan Bernapas
Kesulitan bernapas, terutama setelah melakukan aktivitas ringan, adalah tanda yang perlu diwaspadai, menurut Khandelwal. Beberapa orang mungkin juga merasakan kebas di lengan atau nyeri dada setelah melakukan pekerjaan tertentu.
Mual dan Nyeri Perut
Gejala lain yang dapat menunjukkan serangan jantung termasuk nyeri perut, mual, dan kelelahan, menurut Dr. Nikhil Sikand, seorang kardiolog dari Yale. Namun, tidak semua orang akan mengalami gejala ini, dan beberapa mungkin hanya merasakan gejala ringan atau tidak merasakannya sama sekali.
.