Berita Terbaru: 4 Bahan Berbahaya Temuan BPOM Ini Masih Menghantui Takjil Ramadan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dalam memilih makanan, terutama saat bulan Ramadan yang identik dengan sajian takjil. Dalam laporan terbaru, BPOM menemukan empat bahan berbahaya yang masih diperjualbelikan dalam berbagai produk takjil yang ada di pasaran.
-
Pewarna Sintetis Berbahaya
BPOM mencatat adanya penggunaan pewarna makanan yang tidak diperbolehkan, seperti Rhodamine B dan Methanil Yellow. Pewarna ini dapat menyebabkan efek samping serius, mulai dari gangguan kesehatan yang ringan hingga risiko kanker. -
Formalin
Temuan kedua adalah penggunaan formalin, yang sering disalahgunakan untuk mengawetkan bahan makanan. Penggunaan formalin dalam takjil dapat menyebabkan keracunan dan berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat diimbau untuk lebih teliti dalam memilih makanan olahan. -
Boraks
Bahan ini dikenal sebagai zat kimia yang digunakan dalam industri dan dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, serta efek jangka panjang lainnya. BPOM menemukan boraks di beberapa jenis kue dan jajanan pasar yang dijual selama bulan Ramadan. - Pestisida Residual
BPOM juga memperingatkan tentang residu pestisida yang ditemukan pada bahan baku sayuran dan buah-buahan yang digunakan dalam pembuatan takjil. Konsumsi takjil yang terkontaminasi pestisida dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
BPOM mengimbau masyarakat untuk memilih takjil dari sumber yang terpercaya dan memeriksa label serta kondisi makanan dengan seksama. Selain itu, petugas BPOM terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran untuk memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadan.
Dengan semakin banyaknya laporan dan temuan mengenai bahan berbahaya ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan waspada dalam memilih makanan saat berbuka puasa, terutama takjil yang sering menjadi pilihan utama. Makanan yang aman dan sehat adalah kunci untuk menjalani ibadah puasa dengan baik.
,