Perplexity membangun browser sebagian untuk mengumpulkan data pelanggan untuk iklan yang ditargetkan

Perplexity Hadirkan Browser Inovatif untuk Kumpulkan Data Pelanggan bagi Iklan yang Ter-target

Jakarta, Indonesia – Dalam langkah mengejutkan yang menarik perhatian banyak pihak, Perplexity, perusahaan teknologi yang dikenal dengan inovasi di bidang kecerdasan buatan, baru-baru ini mengumumkan peluncuran browser baru yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data pelanggan. Browser ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas iklan yang ditargetkan di berbagai platform digital.

Dalam pernyataan resminya, Perplexity menjelaskan bahwa browser ini akan memanfaatkan algoritma canggih untuk menganalisis perilaku pengguna saat berselancar di internet. “Kami percaya bahwa dengan memahami preferensi dan kebutuhan pengguna, kami dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan,” ujar CEO Perplexity, Andika Wicaksono.

Namun, peluncuran ini tidak bebas dari kontroversi. Banyak pihak mengkhawatirkan privasi pengguna dan penggunaan data pribadi tanpa izin. Beberapa organisasi hak digital mengecam perusahaan tersebut dan menyerukan transparansi lebih besar dalam cara data dikumpulkan dan digunakan. “Kami ingin memastikan bahwa pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka dan memahami bagaimana informasi mereka digunakan,” ungkap seorang perwakilan dari Lembaga Perlindungan Data Nasional.

Perplexity berjanji akan menerapkan kebijakan privasi yang ketat dan memberikan opsi bagi pengguna untuk memilih keluar dari pengumpulan data. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk menjalankan edukasi publik mengenai pentingnya perlindungan data pribadi di era digital saat ini.

Dengan diluncurkannya browser ini, Perplexity berharap dapat menciptakan ekosistem periklanan digital yang lebih efektif dan inovatif. Namun, tantangan mengenai privasi dan etika penggunaan data pasti akan menjadi perhatian utama ke depan.

Kita tunggu apakah langkah ini akan membawa dampak positif bagi industri periklanan atau justru menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut di kalangan masyarakat pengguna internet.

Updated: 24 April 2025 — 11:33 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *