Pemkot Batam mencatat 1.358 kasus diabetes melitus, dengan pola makan yang tidak seimbang sebagai penyebab utama.

Batam (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan bahwa kasus diabetes melitus (DM) menjadi masalah serius di kawasan tersebut, dengan pola makan yang tidak seimbang sebagai salah satu penyebab utamanya.

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa diabetes melitus termasuk dalam kategori penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi fokus dalam program skrining standar pelayanan minimal (SPM).

Dia menyatakan, “Target tahunan untuk skrining adalah 16.280 orang, dan hingga triwulan pertama tahun ini, kami telah mencapai 4.178 orang atau sekitar 25,66 persen dari target tersebut. Dari hasil skrining, kami mendapati 1.358 kasus DM.”

Menurutnya, salah satu faktor utama yang menyebabkan kenaikan jumlah kasus DM adalah pola makan yang tidak seimbang, di samping faktor genetik.

“Pola makan yang paling sering kami temui adalah yang mengandung tinggi gula dan karbohidrat olahan, ditambah konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dan asupan serat serta sayuran yang rendah. Ini menjadi pemicu utama, ditambah dengan gaya hidup yang kurang aktif dan stres yang tidak terkelola dengan baik,” tambahnya.

Selain itu, faktor risiko lain seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan gangguan hormon seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) juga turut menyumbang pada peningkatan kasus DM.

Didi menegaskan bahwa diabetes melitus bukan hanya menjadi perhatian bagi Batam, tetapi juga merupakan isu kesehatan global. “Tren peningkatan kasus ini tidak hanya terjadi di Batam, melainkan juga di seluruh dunia,” ujarnya.

Ia menggarisbawahi bahwa deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi. “Dengan skrining SPM ini, kami berharap dapat menemukan lebih banyak kasus lebih awal, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti masalah jantung, gangguan ginjal, dan kebutaan,” tambahnya.

Dinas Kesehatan Batam berkomitmen untuk memperluas program skrining dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat.

Didi juga menghimbau masyarakat untuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.

.

Updated: 19 April 2025 — 4:22 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *