Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur California, Gavin Newsom, telah mengajukan gugatan hukum terhadap serangkaian tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump pada Rabu (16/4/2025). Langkah ini diambil karena industri di negara bagian tersebut terkena dampak buruk dari perang tarif yang dipicu oleh keputusan Trump.
Dalam laporan AFP, Newsom, yang dikenal sebagai rival politik Trump, menyatakan bahwa tindakan Trump dianggap sebagai langkah yang merugikan. Ia mendesak Trump untuk mencabut tarif tersebut.
“Ini adalah kesalahan terbesar dalam sejarah kita. Salah satu kerugian terburuk yang pernah dialami negara ini dalam konteks ekonomi modern,” ujarnya.
Newsom menambahkan bahwa kelalaian dalam pengelolaan ekonomi oleh Trump telah merugikan masyarakat Amerika, termasuk para pendukungnya. Ia menyebut tindakan ini sangat merugikan, sambil mengisyaratkan bahwa hal itu juga merugikan para donor dan teman-teman miliarder dari presiden Partai Republik.
“Ini adalah wujud korupsi… Ini adalah kebohongan yang terlihat jelas, setiap menit, setiap hari, setiap jam. Bagaimana kita bisa tinggal diam dan membiarkannya terjadi?” tutur Newsom, yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028.
Menanggapi pernyataan Newsom, Jaksa Agung Rob Bonta meminta pengadilan untuk mengambil tindakan terhadap presiden. Ia menuduh Trump bertindak seolah-olah berada di atas hukum, padahal sebaliknya.
“Hanya Kongres yang memiliki wewenang untuk menetapkan tarif. Sederhana saja, Trump tidak berhak untuk menerapkan tarif ini. Ia harus segera dihentikan,” tegasnya.
Gugatan ini merupakan yang pertama kalinya diajukan oleh sebuah negara bagian untuk menantang pajak yang dikenakan. Gugatan ini menentang kewenangan darurat yang diakui Trump untuk memberlakukan tarif tersebut.
California adalah ekonomi terbesar kelima di dunia, lebih besar dari semua negara bagian AS dan kebanyakan negara di dunia, serta menjadi pusat bagi sebagian besar produksi manufaktur dan pertanian di AS. Secara keseluruhan, negara bagian ini menyumbang 14% dari PDB AS.
Beberapa minggu sebelumnya, Trump mengumumkan kenaikan tarif terhadap beberapa negara, yang memicu ketegangan dalam hubungan diplomatik dengan China, salah satu mitra dagang utama AS. Saat ini, Tiongkok telah menerapkan tarif hingga 125% pada barang-barang asal AS, dan Trump membalas dengan merancang tarif yang bisa mencapai 245% untuk produk dari China.
(tps/tps)
.