Niatnya Jaga Anak Sakit, Pria Ini Nyaris Dioperasi gegara Dokter Salah Ambil Pasien

Bertita Terbaru: Niat Jaga Anak Sakit, Pria Ini Nyaris Dioperasi Gara-gara Dokter Salah Ambil Pasien

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di salah satu rumah sakit di Jakarta, di mana seorang pria nyaris menjalani operasi akibat kesalahan identitas pasien. Pria berinisial A (37) itu membawa anaknya yang sedang sakit untuk mendapatkan perawatan, namun karena kesalahan komunikasi, dokter dan tim medis justru mengira A adalah pasien yang memerlukan operasi.

Kejadian ini bermula ketika A membawa anaknya yang berusia 5 tahun yang mengalami demam tinggi dan batuk. Setelah menjalani proses pemeriksaan awal, pihak rumah sakit memutuskan untuk mengantar A ke ruang tindakan, tanpa menyadari bahwa ia bukan pasien yang seharusnya menjalani prosedur medis tersebut.

A yang awalnya tenang mulai merasa cemas saat dokter menjelaskan tentang prosedur operasi yang akan dijalani. “Saya sempat bingung dan pusing mendengar rencana operasi itu. Saya langsung bilang bahwa saya hanya menemani anak saya yang sedang sakit,” ungkap A.

Setelah beberapa menit berdiskusi, akhirnya pihak rumah sakit menyadari kesalahan tersebut. Tim medis segera menghentikan proses sebelum terlambat. Manajemen rumah sakit menyampaikan permohonan maaf kepada A dan menjelaskan bahwa kesalahan itu disebabkan oleh kebingungan identitas antara pasien.

Kepala Rumah Sakit tersebut, Dr. Hendra, mengakui bahwa insiden ini sangat disayangkan dan berupaya melakukan evaluasi internal untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. “Kami akan meningkatkan protokol pemeriksaan identitas pasien dan memperketat komunikasi antar tim medis,” tegasnya.

A pun merasa lega karena selamat dari prosedur yang tidak seharusnya dijalaninya. Ia berharap kejadian serupa tidak akan menimpa orang lain di kemudian hari. Kini, anaknya pun mulai mendapatkan perawatan yang tepat dan dalam proses pemulihan.

Insiden ini mengingatkan kita pentingnya komunikasi yang jelas dan akurat dalam setiap tindakan medis, demi keselamatan pasien.

,

Updated: 18 April 2025 — 9:20 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *