Kualitas Udara Buruk Mengintai Warga Kota Tercemar Terparah di Dunia
Oktober 2023 – Kualitas udara di beberapa kota di dunia terus memburuk, dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa polusi udara di kota-kota terbesar seringkali mencapai tingkat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu kota yang mencatatkan angka pencemaran tertinggi adalah New Delhi, India, yang secara konsisten berjuang melawan kabut asap tebal, terutama selama musim dingin.
Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kualitas udara di New Delhi dan kota-kota lain seperti Dhaka, Bangladesh, dan Lahore, Pakistan, seringkali mencatatkan kualitas udara dalam kategori sangat tidak sehat. Dalam beberapa pekan terakhir, laporan menunjukkan bahwa tingkat Particulate Matter (PM2.5)—sejenis partikel halus yang dapat menembus saluran pernapasan—mencapai hingga 500 mikrogram per meter kubik, jauh di atas batas aman yang direkomendasikan WHO yakni 25 mikrogram per meter kubik.
Sementara itu, efek kesehatan dari pencemaran udara ini sangat mengkhawatirkan. Warga di kota-kota ini melaporkan meningkatnya kasus asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru lainnya. Anak-anak, wanita hamil, dan orang tua menjadi kelompok yang paling rentan. Banyak sekolah di daerah terdampak terpaksa membatalkan aktivitas luar ruangan, dan anak-anak terpaksa menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.
Berdasarkan data, sekitar 1,7 juta orang meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan polusi udara setiap tahun di India. Para ahli kesehatan mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah drastis, seperti mengurangi emisi kendaraan, mempromosikan energi terbarukan, dan meningkatkan kualitas bahan bakar untuk mengurangi pencemaran.
Warga di New Delhi merasakan dampak sehari-hari dari kualitas udara yang memburuk. “Setiap kali saya keluar rumah, saya merasa sulit bernapas, dan mata saya perih,” ujar Aditi, seorang ibu muda yang tinggal di New Delhi. “Kami terus menerus khawatir tentang kesehatan anak-anak kami.”
Solusi jangka pendek telah diterapkan, termasuk pengaturan pembatasan kendaraan bermotor dan penggunaan masker ketika kualitas udara mencapai titik berbahaya. Namun, para aktivis berpendapat bahwa upaya yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan diperlukan jika pemerintah serius ingin melindungi kesehatan masyarakat.
Menjelang akhir tahun, ketika tingkat polusi biasanya meningkat akibat pembakaran terbuka pertanian dan cuaca yang dingin, penting bagi komunikasi publik untuk meningkat. Edukasi masyarakat tentang pentingnya memonitor kualitas udara harian dapat membantu warga mengatur aktivitas mereka di luar ruangan secara lebih bijak.
Kota-kota tercemar di seluruh dunia harus berkolaborasi untuk berbagi strategi efektif untuk menghadapi masalah ini. Tanpa tindakan tegas dan kolaborasi internasional, nasib warga di kota-kota ini akan tetap berada dalam bayang-bayang polusi, menunggu solusi yang belum pasti.
,