Milan –
AC Milan bersiap untuk menghadapi pertandingan semi-final menentukan melawan Inter Milan dalam Coppa Italia. Pertandingan ini sangat vital bagi Rossoneri, bukan hanya sekadar untuk menghalangi rival mereka.
Partai ini akan berlangsung di Giuseppe Meazza pada Kamis dini hari WIB (24/4/2025), di mana leg kedua semifinal ini menyusul hasil imbang 1-1 di leg pertama. Inter akan menjadi tuan rumah dalam pertandingan ini.
Bagi Milan, laga ini menjadi sangat krusial sebagai kesempatan untuk menyelesaikan musim dengan hasil yang positif. Meski mereka berhasil memenangkan Piala Super Italia pada Januari lalu, performa mereka di Liga Italia mengalami penurunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klub yang juga dikenal sebagai Diavolo Rosso ini saat ini berada di peringkat sembilan dengan 51 poin, tertinggal sembilan poin dari Bologna yang menduduki zona Liga Champions. Meskipun secara matematis masih ada peluang untuk mencapai zona tersebut, tantangan yang dihadapi Milan cukup besar mengingat ketidakstabilan mereka di Serie A.
Milan diperkirakan akan lebih mengutamakan Coppa Italia, yang tidak hanya memberikan peluang untuk meraih trofi, tetapi juga tiket ke Liga Europa. Hal ini dianggap sebagai pilihan yang lebih realistis dibandingkan berusaha meraih tiket kompetisi level dua Eropa melalui liga.
“Pertandingan ini sangat penting bagi kami. Kami ingin menghadiahkan trofi ini kepada para penggemar. Kami membutuhkan penampilan yang luar biasa dan sangat kompetitif,” ujar Pelatih Milan, Sergio Conceicao.
Berbeda dengan Milan, Inter tampil sangat kuat di berbagai kompetisi musim ini. Tim asuhan Simone Inzaghi memiliki peluang untuk meraih treble, karena mereka masih bersaing di Serie A, Liga Champions, dan Coppa Italia.
Milan bisa menjadikan laga nanti sebagai pendorong semangat, yakni merusak harapan rival mereka untuk meraih semua gelar tersebut. Namun, Conceicao menegaskan bahwa timnya tidak memikirkan hal itu.
“Motivasi kami tidak datang dari lawan, tetapi dari kinerja kami sendiri,” jelasnya. “Kami tidak berpikir tentang merusak musim tim lain. Inter terlibat di banyak kompetisi, tetapi mereka sudah terbiasa dengan situasi ini, seperti kami juga.”
(raw/ran)
.