Menyoal Rhabdomyolysis, Pemicu Pria Kena Gagal Ginjal Usai Squat 2.000 Kali

Bertita Terbaru: Menyoal Rhabdomyolysis, Pemicu Pria Kena Gagal Ginjal Usai Squat 2.000 Kali

Sebuah kejadian mengejutkan baru-baru ini terjadi di dunia kesehatan, di mana seorang pria mengalami gagal ginjal akibat melakukan latihan fisik yang ekstrem. Pria berusia 30 tahun ini dilaporkan mengalami rhabdomyolysis setelah melakukan squat sebanyak 2.000 kali dalam satu sesi latihan.

Rhabdomyolysis adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika otot yang rusak melepaskan zat berbahaya ke dalam aliran darah. Aktivitas fisik yang berlebihan, khususnya yang melibatkan penggunaan otot-otot besar tanpa persiapan atau pemanasan yang cukup, dapat memicu kondisi ini. Dalam kasus pria tersebut, latihan squat yang berlebihan menyebabkan kerusakan otot yang parah, melepaskan myoglobin – protein otot yang dapat merusak ginjal jika tidak ditangani segera.

Gejala awal rhabdomyolysis termasuk nyeri otot yang hebat, kelemahan, dan pembengkakan. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal akut. Dalam kasus pria yang berlebihan berolahraga itu, ia merasakan gejala tersebut setelah berlatih secara intensif tanpa cukup istirahat dan pemulihan.

Dokter yang menangani kasus ini mengatakan bahwa penting bagi praktisi kebugaran untuk memahami batasan tubuh mereka dan menghindari latihan ekstrem yang dapat menyebabkan cedera serius. Mereka menyarankan agar setiap program kebugaran harus dilakukan dengan pendekatan yang seimbang, di mana latihan berat harus diselingi dengan waktu pemulihan yang cukup.

Pengalaman pria tersebut menjadi peringatan bagi para penggemar olahraga, khususnya mereka yang berkomitmen untuk mencapai tujuan kebugaran yang ambisius. Penting untuk selalu mendengarkan tubuh sendiri dan berkonsultasi dengan profesional kebugaran dalam merancang program latihan yang aman dan efektif.

Tim medis kini sedang melakukan perawatan intensif untuk memulihkan fungsi ginjal pria tersebut. Sementara itu, komunitas kesehatan terus mendorong kesadaran tentang bahaya dari overtraining dan pentingnya mendengarkan sinyal tubuh dalam setiap aktivitas fisik.

,

Updated: 27 Maret 2025 — 8:49 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *