Konsulen yang Tendang Testis Residen di Palembang Sudah Tak Boleh Mengajar

Berita Terbaru: Konsulen yang Tendang Testis Residen di Palembang Sudah Tak Boleh Mengajar

Palembang, 12 Oktober 2023 – Kejadian kontroversial yang terjadi di salah satu rumah sakit di Palembang, di mana seorang konsulen medis diduga melakukan tindakan kekerasan dengan menendang testis seorang residen, telah berujung pada keputusan serius dari pihak terkait. Konsulen yang identitasnya dirahasiakan tersebut kini resmi dilarang untuk mengajar di institusi medis tempat ia bekerja.

Insiden tersebut terjadi beberapa waktu lalu, di mana momen tersebut direkam dan viral di media sosial, menarik perhatian publik dan reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk organisasi profesi medis. Dalam video yang beredar, terlihat konsulen tersebut melakukan tindakan yang dinilai tidak etis dan melanggar kode etik kedokteran.

Pihak rumah sakit dan kementerian kesehatan segera mengambil langkah untuk menyelidiki kejadian ini. Hasil investigasi menunjukkan bahwa tindakan konsulen tersebut tidak dapat dibenarkan dan merugikan citra profesi medis. Oleh karena itu, sebagai langkah tegas, pihak rumah sakit memutuskan untuk menghentikan konsulen tersebut dari tugas mengajar dan memberikan pelatihan kepada residen.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Tindakan tersebut bukan hanya melanggar etika profesi, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman bagi residen kami," ujar Kepala Rumah Sakit saat konferensi pers.

Selain larangan mengajar, konsulen tersebut juga menghadapi proses disiplin internal yang dapat berujung pada sanksi lebih lanjut, termasuk kemungkinan pencabutan izin praktek jika terbukti bersalah. Sejumlah pihak berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk meningkatkan standar etika dan profesionalisme dalam dunia medis.

Sebagai respons terhadap insiden ini, banyak suara dari kalangan medis dan masyarakat yang mendesak agar kasus kekerasan dalam dunia pendidikan dan pelatihan medis segera ditangani dengan serius untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang.

,

Updated: 24 April 2025 — 7:16 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *