Komet Hijau SWAN, Tamu Langit yang Memukau

KOMPAS.com – Malam ini, langit kita akan dihiasi oleh fenomena menakjubkan—sebuah komet baru berwarna hijau cerah tengah melintas di tata surya. Komet ini dikenal sebagai C/2025 F2 (SWAN) dan telah menarik perhatian astronom dan pengamat langit di seluruh dunia sejak pertama kali ditemukan. Berikut adalah beberapa hal menarik mengenai tamu langit yang jarang muncul ini.

Komet C/2025 F2 (SWAN) pertama kali terdeteksi oleh kamera SWAN (Solar Wind ANisotropies) yang terpasang pada wahana antariksa SOHO (Solar and Heliospheric Observatory). Kamera ini dirancang untuk mengamati angin matahari, tetapi sering kali menjadi alat pertama yang mengidentifikasi komet baru.

Penemuan ini terjadi pada akhir Maret ketika astronom amatir asal Australia, Michael Mattiazzo, menyadari keberadaan komet dalam citra-citra yang diambil oleh SWAN. Beberapa saat kemudian, astronom Ukraina, Vladimir Bezugly, juga menemukan komet ini secara independen.

Kecemerlangan Hijau dan Ekor Rahasia

Salah satu hal yang membuat C/2025 F2 (SWAN) begitu menarik adalah warna hijaunya yang cemerlang, yang dihasilkan oleh karbon diatomik (C2) yang dilepaskan dari permukaan komet. Menurut astrofotografer Mike Olason, karbon ini bersinar saat terkena sinar matahari, namun cepat hancur oleh cahaya tersebut. Akibatnya, komet ini tidak memiliki ekor hijau, hanya bagian kepala (coma) yang tampak bersinar hijau.

Komet ini juga memiliki ekor yang samar tetapi cukup panjang. Berdasarkan pengamatan dari Michael Jäger, ekor C/2025 F2 (SWAN) membentang sejauh dua derajat di langit malam—sekitar dua kali lebar jari kelingking yang direntangkan.

Peluang Melihat: Jangan Sampai Terlewat!

Saat ini, C/2025 F2 (SWAN) dapat terlihat menjelang fajar di ufuk timur laut, terutama bagi pengamat yang berada di belahan bumi utara. Komet ini akan mulai terlihat setelah matahari terbenam di ufuk barat laut menjelang awal Mei, dengan puncaknya pada 1 Mei, saat komet mencapai perihelion, titik terdekatnya dengan matahari dalam orbitnya.

Menurut ahli astronomi Paul Wiegert dari University of Western Ontario, “Komet baru selalu menakjubkan. Mereka tiba-tiba muncul dan sangat indah. Mereka juga memberikan kita banyak informasi tentang bagaimana tata surya terbentuk.”

Jika kondisi mendukung, komet ini bisa saja terlihat dengan mata telanjang. Namun, astrofisikawan Asa Stahl dari Planetary Society memperingatkan bahwa komet sukar diprediksi. Ada kemungkinan komet dapat pecah ketika mendekati matahari, tetapi hanya waktu yang akan menjawabnya.

Fenomena Sekali Seumur Hidup

Yang paling mencengangkan, C/2025 F2 (SWAN) hanya melintasi tata surya sekali setiap 1,4 juta tahun. Jadi, jika ingin menyaksikan keindahannya, inilah saatnya—jangan berharap untuk melihatnya lagi di hidup ini.

“Kami berharap komet ini akan semakin terang, bukan hanya karena mendekati matahari, tetapi juga karena posisi relatif kita terhadapnya semakin menguntungkan,” jelas Wiegert. Ini adalah kesempatan langka bagi para pengamat langit, baik menggunakan teropong kecil maupun teleskop sederhana.

C/2025 F2 (SWAN) adalah pengingat indah dari alam semesta bahwa masih banyak misteri dan keindahan yang ada di atas kepala kita. Bagi siapa pun yang mencintai langit malam atau hanya ingin merasakan pengalaman yang luar biasa, melihat komet hijau ini dapat menjadi momen yang tak terlupakan.

Jangan sampai lupa bangun lebih pagi atau tidur lebih larut—siapa tahu, Anda bisa menjadi saksi peristiwa langka yang tidak akan kembali dalam jutaan tahun.

.

Updated: 14 April 2025 — 4:13 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *