Kebijakan Trump Memicu Ribuan Warga AS Berunjuk Rasa

Jakarta

Ratusan ribu orang berkumpul di jalan-jalan di berbagai kota besar di Amerika Serikat untuk memprotes sejumlah kebijakan Presiden Donald Trump.

Menurut laporan AFP pada hari Minggu (6/4/2025), demonstrasi ini diikuti oleh puluhan ribu peserta dan merupakan aksi terbesar sejak Trump kembali menjabat.

Para demonstran menyuarakan protes terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil Trump, mulai dari pengurangan staf pemerintah, tarif perdagangan yang tinggi, hingga penurunan kebebasan sipil. Aksi unjuk rasa berlangsung di lokasi-lokasi seperti Washington, New York, Houston, Florida, Colorado, dan Los Angeles pada Sabtu (5/4) waktu setempat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEKS

“Saya sangat marah dengan kondisi ini. Kelompok orang yang memiliki privilese menguasai negara ini. Ini tidak baik,” ungkap Shaina Kesner, seorang pelukis asal New York yang ikut serta dalam aksi di Manhattan.

Di Washington, ribuan demonstran yang berasal dari berbagai daerah di AS berkumpul di National Mall, di mana banyak pembicara menyampaikan orasi menolak kebijakan Trump.

“Ada sekitar 100 orang yang datang dengan bus dan van dari New Hampshire untuk memprotes pemerintahan yang sudah melampaui batas ini, yang menyebabkan kita kehilangan banyak sekutu di dunia, juga membawa dampak negatif bagi orang-orang di tanah air,” kata Diane Kolifrath, seorang pemandu wisata sepeda berusia 64 tahun.

“Mereka sedang menghancurkan pemerintahan kita,” tambahnya.

Aksi Unjuk Rasa di Los Angeles dan Eropa

Di Los Angeles, seorang wanita mengenakan kostum dari novel distopia “The Handmaid’s Tale” membawa spanduk besar bertuliskan pesan protes yang mencerminkan penolakan terhadap kebijakan anti-aborsi Trump.

Sementara itu, di Denver, Colorado, seorang pria di tengah kerumunan mengangkat plakat bertuliskan “Tidak ada raja untuk AS.”

Unjuk rasa juga meluas hingga ke beberapa ibu kota Eropa, di mana para demonstran mengekspresikan penolakan mereka terhadap Trump dan kebijakan perdagangan yang agresif.

“Apa yang terjadi di Amerika adalah masalah untuk semua orang,” ujar Liz Chamberlin, seorang warga AS yang tinggal di Inggris, saat unjuk rasa di London.

“Ini adalah kegilaan ekonomi… Dia akan membawa kita menuju resesi global,” tambahnya.

Di Berlin, Jerman, seorang pensiunan berusia 70 tahun, Susanne Fest, mengatakan bahwa Trump telah menciptakan “krisis konstitusional,” dan menilai, “Orang tersebut gila.”

Sorotan Kebijakan Trump

Banyak kebijakan Trump yang menjadi perhatian publik, paling baru adalah kebijakan tarif sebesar 32% untuk barang-barang dari Indonesia yang masuk ke AS.

Kebijakan ini diambil setelah Trump menilai bahwa Indonesia mengenakan tarif sebesar 64% untuk barang-barang dari AS. Dia juga mencatat bahwa tarif untuk produk etanol dari AS yang dikenakan Indonesia mencapai 30%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tarif AS untuk produk serupa yang hanya 2,5%.

Trump juga mengkritik kebijakan non-tarif, merujuk pada ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri di berbagai sektor, rumitnya proses perizinan impor, serta kebijakan pemerintah Indonesia yang mewajibkan perusahaan sumber daya alam untuk menyimpan pendapatan ekspor di dalam negeri.

“Indonesia menerapkan syarat konten lokal yang ketat di banyak sektor, dengan perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini akan mewajibkan perusahaan sumber daya alam memindahkan semua pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi yang bernilai sebesar USD 250.000 atau lebih,” tegas Trump.

Selain tarif impor, banyak kebijakan Trump yang lain juga menuai kontroversi, seperti deportasi massal dan penggunaan perintah eksekutif tanpa persetujuan Kongres, yang menjadi perbincangan hangat di dalam dan luar AS.

Halaman 2 dari 3

(zap/fas)

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

.

Updated: 6 April 2025 — 3:29 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *