Berita Terbaru: Imbas Viral Makanan Halal Mengandung Babi di RI, Malaysia Serukan Penarikan
Jakarta, 23 Oktober 2023 – Sebuah kontroversi besar melanda industri makanan halal di Indonesia dan Malaysia setelah viralnya informasi mengenai ditemukan kandungan bahan haram, yaitu babi, dalam produk yang berlabel halal. Kasus ini pertama kali terungkap melalui akun media sosial yang memposting foto dan bukti analisis yang mengindikasikan keberadaan DNA babi dalam beberapa merek makanan yang cukup populer di kedua negara.
Pihak berwenang di Indonesia segera merespon dengan menyelidiki laporan tersebut. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama Indonesia meminta para produsen untuk memberikan klarifikasi dan melakukan penarikan produk yang terlibat dari pasar. “Kami tidak akan mentolerir pelanggaran terhadap label halal, dan langkah tegas akan diambil terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan kecurangan,” ujar Kepala BPJPH dalam konferensi pers.
Di Malaysia, yang juga memiliki populasi Muslim yang signifikan, badannya yang menangani makanan halal, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), turut serta dalam penanganan isu ini. Mereka mendesak produsen yang terlibat untuk segera menarik produk dari peredaran serta meminta klarifikasi terkait isu ini agar para konsumen tidak merasa terjebak dalam kekecewaan.
Konsumen di kedua negara sangat bereaksi terhadap berita ini. Media sosial menjadi ajang diskusi hangat, dengan banyak yang menyuarakan keprihatinan dan mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap produk-produk makanan. “Sebagai konsumen, saya sangat terkejut dan merasa tertipu. Ini adalah isu serius yang harus ditangani dengan tegas,” kata salah satu pengguna Twitter.
Sejumlah daerah di Indonesia dan Malaysia yang dikenal dengan populasi Muslim yang tinggi diminta untuk memantau produk makanan dengan lebih ketat. Berbagai organisasi masyarakat pun mulai mengaktifkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih produk yang benar-benar bersertifikat halal.
Dalam waktu dekat, diharapkan akan ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak produsen dan tindakan hukum bagi yang terbukti bersalah. Kasus ini juga membuka diskusi lebih luas mengenai sertifikasi halal dan pentingnya transparansi dalam industri makanan untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak jelas sumbernya, serta selalu memeriksa label dan sertifikasi pada produk yang akan dibeli. Penegakan hukum dan perlunya dialog antara pemerintah, produsen, dan konsumen dianggap penting agar kepercayaan terhadap produk makanan halal tidak hilang.
,