Ilmuwan berhasil menemukan exoplanet dengan kecepatan angin paling ekstrem.

JAKARTA – Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa Tylos, sebuah exoplanet yang terletak 880 tahun cahaya dari Bumi, memiliki karakteristik yang unik dibandingkan planet lainnya. Tylos berada sangat dekat dengan mataharinya, dan atmosfernya terlihat seperti badai ketika diamati dari luar.

Kondisi ini menarik perhatian para ilmuwan untuk mempelajari cuaca dan atmosfer di planet tersebut. Oleh karena itu, astronom dari Observatorium Selatan Eropa (ESO) melakukan pengamatan terhadap Tylos dengan empat unit teleskop yang dikenal sebagai Teleskop Sangat Besar (VLT).

Julia Victoria Seidel, seorang astrofisikawan di ESO, bersama timnya berhasil merekonstruksi atmosfer Tylos dalam format tiga dimensi. Hasil dari rekonstruksi ini menunjukkan bahwa planet yang juga dikenal sebagai WASP-121b ini mencatat rekor sebagai planet dengan kecepatan angin tertinggi.

Kepala arus yang sangat cepat ini dikenal dengan sebutan jet stream. Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Seidel, dijelaskan bahwa arus jet di Tylos dapat menggerakkan partikel-partikel awan besi dan titanium dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kecepatan rotasi planet tersebut.

Fenomena ini terjadi akibat pola sirkulasi vertikal yang membawa energi dari bawah ke atas. Hasil penelitian di WASP-121b menunjukkan bahwa masih banyak misteri di luar angkasa yang belum dipahami oleh manusia. Seidel bahkan menyatakan bahwa fenomena ini terasa seperti sesuatu yang berasal dari fiksi ilmiah.

“Atmosfer planet ini berperilaku dengan cara yang menantang pemahaman kita tentang bagaimana cuaca bekerja – tidak hanya di Bumi, tetapi juga di seluruh planet,” ungkap Seidel, seperti yang dilansir pada Selasa, 11 Maret. “Rasanya seperti sesuatu yang diambil dari cerita fiksi ilmiah.”

Temuan menarik lainnya adalah iklim Tylos yang sangat berbeda. Karena planet ini berada sangat dekat dengan mataharinya, periode rotasinya sama dengan periode orbitnya, yang berarti satu sisi planet selalu terpapar panas matahari.

“Arus jet memutar material di sekitar ekuator planet, sedangkan aliran di lapisan atmosfer bawah mengalirkan gas dari sisi yang lebih panas ke sisi yang lebih dingin. Iklim yang demikian belum pernah terlihat di planet mana pun sebelumnya,” jelas Seidel.

Perbedaan suhu antara sisi siang dan malam di planet ini juga sangat ekstrem, bahkan dapat mencapai kecepatan supersonik. Berdasarkan pengamatan Seidel dan timnya, jet stream melingkupi setengah planet dan menciptakan dinamika atmosfer yang kompleks pada ketinggian tinggi.

Di sisi siang, kecepatan angin mencapai 13,7 kilometer per detik, sementara di sisi malam kecepatannya meningkat menjadi 26,8 kilometer per detik. Oleh karena itu, arus jet di Tylos diakui sebagai yang tercepat di alam semesta hingga saat ini. Para ilmuwan berharap dapat menemukan planet lain dengan arus jet tercepat di masa mendatang.

.

Updated: 11 Maret 2025 — 4:10 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *