JAKARTA – Menggunakan suplemen vitamin merupakan salah satu cara paling efektif untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian tubuh. Terdapat 13 jenis vitamin yang dianggap esensial untuk kesehatan, yang terbagi menjadi dua kategori: vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak.
Menurut informasi dari Health, per 21 April 2025, beberapa vitamin tersebut dapat diambil kapan saja. Namun, ada beberapa yang lebih baik dikonsumsi bersamaan dengan makanan, saat perut kosong, atau terpisah dari obat-obatan atau suplemen lainnya.
Waktu untuk Mengonsumsi Vitamin Larut dalam Air
Vitamin larut dalam air terdiri dari delapan vitamin B dan vitamin C. Sebagian besar dari nutrisi ini tidak disimpan oleh tubuh, sehingga perlu dikonsumsi setiap hari.
Vitamin jenis ini dapat diambil kapan saja sepanjang hari, walaupun ada beberapa pengecualian dan rekomendasi untuk individu dengan kondisi medis tertentu.
Bagi mereka yang menderita GERD, sebaiknya vitamin C dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau sesudah makan. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C dengan makanan dapat membantu mengurangi efek samping gastrointestinal seperti refluks asam.
Waktu untuk Mengonsumsi Vitamin Larut dalam Lemak
Vitamin larut dalam lemak termasuk vitamin A, E, D, dan K. Nutrisi ini disimpan dalam hati, jaringan lemak, dan otot tubuh.
Vitamin larut dalam lemak diserap dalam usus bersama dengan lemak, sehingga sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau camilan yang mengandung lemak.
Vitamin ini dapat dikonsumsi lebih jarang dibandingkan yang larut dalam air, karena disimpan di dalam tubuh, yang membuat risiko keracunan lebih tinggi.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin larut dalam lemak dalam dosis tinggi, kecuali atas rekomendasi dokter.
“Siapa pun yang tidak memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral melalui makanan sehari-hari harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan dan mempertimbangkan untuk memulai rutin mengonsumsi multivitamin harian,” ungkap ahli gizi Suman Agarwal.
Contohnya, seseorang dengan kadar vitamin D yang rendah mungkin perlu mengonsumsi dosis tinggi hingga 50 ribu IU per minggu agar kebutuhan tubuhnya terpenuhi.
.