Gorontalo (ANTARA) – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo meningkatkan upaya untuk mendeteksi kasus HIV sebagai bagian dari program pengobatan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan, Anang S.Otoluwa, menyampaikan pada Kamis di Gorontalo bahwa pihaknya memberikan penghargaan kepada para pengelola program atas dedikasi dan usaha mereka dalam meningkatkan penemuan kasus HIV serta pengobatan yang dilaksanakan.
Anang menekankan bahwa deteksi dini dan pengobatan yang tepat merupakan kunci utama. Ini tidak hanya memperpanjang kehidupan orang dengan HIV (ODHIV), tetapi juga membantu menghentikan penularan di masyarakat.
Di samping itu, ia mengakui bahwa memulai pengobatan dan terapi untuk pasien HIV/AIDS adalah tantangan yang tidak mudah, dengan berbagai masalah yang harus dihadapi.
Ia juga merasa bangga karena Provinsi Gorontalo berhasil menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang mencapai viral load tersupresi sebesar 99 persen pada tahun 2024.
Angka ini melebihi target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yang ditargetkan sebesar 95 persen.
Viral load tersupresi adalah indikator penting yang menunjukkan keberhasilan pengobatan HIV, di mana jumlah virus dalam tubuh pasien berhasil ditekan ke tingkat yang sangat rendah, sehingga risiko penularan menurun secara signifikan dan kualitas hidup pasien meningkat.
“Indikator pertama adalah pengobatan pada pasien, dan yang kedua adalah keberhasilan pengobatan yang diukur dari viral load tersupresi. Saat ini, kita telah berhasil menjadi yang terdepan di Indonesia. Namun, ini menjadi tantangan bagi kita untuk mempertahankan prestasi tersebut ke depannya,” ujar Anang.
Ia berharap para pengelola program bisa menjaga konsistensi dan terus meningkatkan kinerja dalam dua indikator utama keberhasilan program, yaitu penemuan kasus baru dan efektivitas pengobatan.
“Tetaplah semangat dalam meningkatkan kinerja. Percayalah bahwa usaha mereka saat ini mungkin belum banyak dikenal, tetapi hasil yang dicapai adalah bukti bahwa mereka telah bekerja sangat keras,” tambahnya.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus HIV/AIDS secara akumulatif dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2024, tercatat 242 kasus baru, terdiri dari 194 kasus HIV dan 48 kasus AIDS. Sejak tahun 2001 hingga Desember 2024, total kasus HIV/AIDS di Gorontalo mencapai 1.257 kasus.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo juga memberikan penghargaan kepada Kota Gorontalo sebagai pelaksana program HIV/AIDS dan PIMS Terbaik Tahun 2024.
Sertifikat juga diberikan kepada Puskesmas Limboto sebagai layanan pelaksana program Tes dan Pengobatan HIV Terbaik Tahun 2024, serta Puskesmas Kota Utara sebagai layanan pelaksana program Viral Load HIV Terbaik Tahun 2024.
.