BPJS: Peningkatan pembiayaan untuk gagal ginjal disebabkan oleh bertambahnya jumlah pasien.

Jakarta (ANTARA) – Ari Dwi Aryani, Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan, mengungkapkan bahwa biaya pengobatan untuk penyakit ginjal kronis pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp11 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan.

Menurut Ari, jumlah pasien yang meningkat ini dipengaruhi oleh aksesibilitas yang lebih baik terhadap layanan kesehatan. Peningkatan ini terlihat dari bertambahnya jumlah rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam menyediakan layanan hemodialisis.

“Jumlah pasien memang meningkat seiring dengan terbukanya akses. Sekarang lebih banyak rumah sakit yang membuka pusat hemodialisis,” jelas Ari dalam konferensi pers menyambut Hari Ginjal Sedunia 2025 di Jakarta pada Rabu.

Sebagai informasi, biaya perawatan penyakit ginjal kronis yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan meningkat signifikan dari Rp6,5 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp11 triliun pada tahun 2024.

Dia juga menekankan bahwa lonjakan biaya pengobatan gagal ginjal berkaitan erat dengan meningkatnya jumlah kasus penyakit ini, termasuk di kalangan generasi muda.

“Kasus penyakit tidak menular juga meningkat. Namun, dengan akses lebih yang tersedia, masyarakat lebih mudah mendapatkan fasilitas kesehatan,” kata Ari.

Sebagai tambahan, Ari menyebutkan bahwa faktor lain yang mempengaruhi peningkatan pembiayaan untuk penyakit ginjal kronis adalah kenaikan tarif perawatan di rumah sakit dan harga obat-obatan.

“Ada peningkatan tarif pada tahun 2023, di mana Peraturan Menteri Kesehatan nomor 3 tahun 2023 diterbitkan, yang mengatur kenaikan tarif di rumah sakit, termasuk untuk hemodialisis dan obat-obatan,” jelasnya.

BPJS juga telah mempermudah proses layanan kesehatan bagi pasien gagal ginjal yang membutuhkan hemodialisis, sehingga mereka tidak perlu kembali ke fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk memperpanjang rujukan.

Jika pasien memerlukan layanan hemodialisis secara berkelanjutan, surat rujukan dapat diperpanjang di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut di mana pasien menjalani perawatan.

Fasilitas ini juga dapat diakses melalui aplikasi mobile JKN, yang semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pengobatan untuk gagal ginjal.

BPJS telah menjamin semua layanan terkait penyakit gagal ginjal, termasuk skrining deteksi dini, hemodialisis (CAPD), hingga transplantasi ginjal.

.

Updated: 13 Maret 2025 — 2:07 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *