Makanan Bersantan dan Kolesterol: Apa Kata Ahli?
Belakangan ini, semakin banyak diskusi seputar dampak makanan bersantan terhadap kesehatan, khususnya terkait dengan kolesterol. Santan, yang berasal dari kelapa, sering digunakan dalam masakan tradisional di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan jantung, banyak yang bertanya-tanya, apakah konsumsi santan dapat meningkatkan kadar kolesterol?
Menurut Dr. Maria Amelia, seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Jantung, makanan bersantan memang mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. "Santan kaya akan lemak jenuh, yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol LDL, atau yang biasa dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’ jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan," jelasnya.
Namun, Dr. Maria juga menegaskan bahwa bukan berarti santan harus sepenuhnya dihindari. "Santan juga mengandung asam laurat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, atau ‘kolesterol baik’. Kuncinya adalah moderasi," ungkapnya. Mengonsumsi santan dalam batas wajar, sambil memperhatikan asupan makanan lainnya, bisa menjadi cara yang baik untuk menikmati cita rasa masakan tanpa mengorbankan kesehatan.
Ia menyarankan agar konsumen memilih sumber makanan yang seimbang. "Disarankan untuk mengimbangi konsumsi santan dengan sayuran, buah-buahan, serta sumber protein yang sehat. Dengan gaya hidup yang seimbang dan pola makan yang bervariasi, risiko peningkatan kolesterol dapat diminimalkan," tambahnya.
Selain itu, Dr. Maria mengingatkan pentingnya cek kesehatan secara rutin. "Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol tinggi."
Di sisi lain, banyak chef dan ahli kuliner juga mengingatkan untuk mempertimbangkan cara memasak dengan santan. Memasak dengan cara mengukus atau memanggang bisa menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng.
Dengan merangkum pandangan para ahli, dapat disimpulkan bahwa santan tidaklah buruk jika dikonsumsi dengan bijak. Sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, santan masih bisa dinikmati tanpa harus khawatir terhadap kesehatan kolesterol. Namun, penting untuk selalu memperhatikan kualitas dan jumlah konsumsi agar tetap dalam batas yang aman.
,