Mengenal Tanatopraksi, Teknik Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

Mengena Tanatopraksi: Teknik Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus Sebelum Dimakamkan

Vatican City, 6 Oktober 2023 – Dalam persiapan pemakaman Paus Fransiskus, dunia terperangah oleh penggunaan teknik tanatopraksi, sebuah metode pengawetan jenazah yang semakin banyak digunakan dalam bidang funera. Tanatopraksi, yang berasal dari kata Yunani ‘thanatos’ (kematian) dan ‘praxis’ (praktik), merupakan seni dan ilmu pengawetan tubuh manusia setelah meninggal dunia, sehingga dapat mempertahankan penampilan yang layak untuk upacara pemakaman.

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik selama satu dekade terakhir, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Dalam upaya untuk memberikan penghormatan terakhir yang layak, proses tanatopraksi dilakukan oleh tim ahli yang terlatih, yang bekerja dengan sangat hati-hati untuk memastikan bahwa jenazahnya dipersiapkan dengan penuh penghormatan dan ketelitian.

Proses tanatopraksi ini melibatkan beberapa langkah, di antaranya pembersihan tubuh, pengeringan, dan penggunaan bahan kimia untuk mencegah pembusukan. Teknik ini tidak hanya membantu dalam mengawetkan jenazah, tetapi juga memungkinkan keluarga, pengikut, dan umat Katolik di seluruh dunia untuk memberikan penghormatan terakhir dengan cara yang sesuai. Jenazah Paus Fransiskus dijadwalkan untuk dipamerkan di Basilika Santo Petrus, memberikan kesempatan bagi ribuan orang untuk melayat dan berdoa.

Kepala tim tanatopraksi, Dr. Alessandro Moretti, menjelaskan bahwa proses ini memerlukan keterampilan tinggi dan pemahaman mendalam tentang anatomi manusia. "Kami berusaha untuk merawat tubuh Paus Fransiskus sebaik mungkin, menghormati pengabdiannya selama hidup serta nilai spiritual yang dikandungnya," sebutnya.

Proses tanatopraksi yang dilakukan untuk Paus Fransiskus adalah contoh dari tradisi yang telah ada selama bertahun-tahun, di mana para pemimpin agama dan tokoh penting sering kali diawetkan untuk keperluan publik dan pengingat akan jasa mereka.

Bagi banyak orang, kepergian Paus Fransiskus adalah kehilangan besar, dan penggunaan teknik ini memberikan harapan agar citra dan warisan moral yang ditinggalkan dapat diingat dengan baik oleh generasi mendatang. Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat, dihadiri oleh pemimpin dunia dan jutaan umat Katolik dari seluruh penjuru dunia.

Dengan demikian, melalui metode tanatopraksi ini, Paus Fransiskus tidak hanya akan dikenang dalam doa dan ritual keagamaan, tetapi juga akan diabadikan dalam ingatan kolektif umat manusia yang menghargai kontribusinya terhadap perdamaian, toleransi, dan kemanusiaan.

,

Updated: 25 April 2025 — 8:03 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *