Trump Siapkan Tarif Baru untuk Negara-negara yang Tidak Mencapai Kesepakatan


Jakarta

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa ia akan memberlakukan tarif impor sebagai tindakan balasan jika negosiasi tidak membuahkan hasil.

Kebijakan ini dapat memicu kembali perang dagang yang telah menimbulkan kekhawatiran akan resesi di AS dan secara global.

Sebagai informasi, setelah Trump menunda penerapan tarif tersebut selama 90 hari, kecuali untuk China, banyak negara segera mengajukan permohonan untuk bernegosiasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pada akhirnya, saya percaya banyak kesepakatanakan terwujud, dan jika tidak ada kesepakatan dengan negara atau perusahaan, kami akan memberlakukan tarif,” kata Trump dalam sebuah wawancara, Kamis (24/4/2025).

“Dalam waktu dua atau tiga minggu ke depan, kami akan menentukan tarif tersebut,” lanjut Trump.

Dikabarkan, sekitar 90 hingga 100 negara telah mengungkapkan minat untuk melakukan negosiasi. Hal ini memberikan tantangan besar bagi negosiator perdagangan untuk memenuhi tenggat waktu dalam menghasilkan komitmen baru.

Masih belum jelas tarif baru apa yang akan dikenakan oleh Trump kepada negara-negara yang gagal mencapai kesepakatan. Juga tidak ada kepastian apakah tarif tersebut akan permanen menggantikan tarif yang ditunda selama 90 hari atau hanya bersifat sementara selama proses negosiasi berjalan.

Saat ini, Amerika Serikat mempertahankan tarif tetap sebesar 10% terhadap hampir semua barang impor, ditambah tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang tertentu. Ketidakpastian mengenai kebijakan tarif Trump telah menciptakan kekhawatiran besar di kalangan bisnis dan konsumen.

Hal ini juga mempengaruhi pasar, menyebabkan penurunan tajam pada saham dan aset di AS. Meskipun pasar mulai pulih selama dua hari terakhir, indeks S&P 500 tetap kehilangan nilai mencapai US$ 7 triliun sejak mencatat rekor tertinggi pada pertengahan Februari.

Berbagai organisasi besar telah memperingatkan potensi perlambatan ekonomi global akibat kebijakan pungutan impor Trump, yang dapat merubah dinamika perdagangan dunia dan arus modal secara keseluruhan.

(ily/hns)

.

Updated: 24 April 2025 — 9:02 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *