Remaja menjadi lebih khawatir tentang efek media sosial

Remaja Semakin Khawatir tentang Efek Media Sosial: Tantangan dan Solusi

Jakarta, 1 November 2023 – Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan media sosial di kalangan remaja meningkat secara signifikan. Namun, semakin banyak laporan yang menunjukkan bahwa remaja merasa khawatir mengenai efek negatif yang ditimbulkan oleh platform-platform tersebut. Dari isu kesehatan mental hingga tekanan sosial, dampak media sosial mulai menjadi perhatian serius bagi orangtua, pendidik, dan para ahli.

Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 70% remaja di Indonesia mengaku merasa cemas tentang bagaimana media sosial mempengaruhi kehidupan mereka. Beberapa dari mereka melaporkan mengalami perasaan tidak percaya diri akibat perbandingan dengan kehidupan ideal yang ditampilkan di platform seperti Instagram dan TikTok.

"Iya, aku sering merasa tertekan karena melihat foto-foto teman-teman yang seolah-olah selalu bahagia dan sempurna. Kadang aku merasa hidupku tidak ada artinya," ujar Alia, seorang pelajar SMA di Jakarta.

Tak hanya itu, efek media sosial juga mempengaruhi kesehatan mental remaja. Penelitian menunjukkan peningkatan angka kecemasan dan depresi di kalangan pengguna aktif media sosial. Psikolog mengingatkan bahwa perbandingan sosial, bullying online, dan kehilangan privasi dapat memperburuk kondisi mental remaja.

Untuk mengatasi masalah ini, banyak sekolah mulai menerapkan program pendidikan tentang literasi digital. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja mengenai bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak dan mengenali dampak yang mungkin ditimbulkan.

Selain itu, terdapat juga gerakan yang mendorong remaja untuk lebih mindful dalam menggunakan media sosial dengan cara mengurangi waktu penggunaan dan lebih fokus pada interaksi dunia nyata. Komunitas digital sehat kini menjadi tren di kalangan anak muda, dengan banyak yang berbagi tips dan pengalaman mereka untuk mengurangi stres akibat media sosial.

"Kita perlu menciptakan lingkungan yang lebih positif di media sosial dan mendukung satu sama lain. Penting untuk ingat bahwa tidak semua yang kita lihat di media sosial adalah nyata," ungkap Rina, seorang influencer yang juga aktif memberikan edukasi tentang kesehatan mental.

Dengan meningkatnya kesadaran akan efek media sosial, diharapkan remaja dapat lebih bijak dalam menggunakan platform-platform tersebut serta menciptakan ruang yang lebih sehat bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Kesehatan mental harus menjadi prioritas utama, dan dialog terbuka antara remaja, orang tua, dan pendidik sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Updated: 22 April 2025 — 12:09 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *