TEMPO.CO, Jakarta – Jurnal ilmiah berbahasa Inggris, Nature, telah merilis daftar 10 karya ilmiah abad ke-21 yang paling banyak dikutip. Menariknya, karya tulis yang mendapat kutipan terbanyak tidak selalu berupa penemuan ilmiah yang paling terkenal.
Sebaliknya, karya-karya ini lebih banyak mencerminkan metode atau perangkat lunak ilmiah yang digunakan oleh para peneliti. Misha Teplitskiy, seorang sosiolog dari University of Michigan, menyatakan bahwa meskipun ilmuwan mengaku menghargai metode, teori, dan penemuan empiris, kenyataannya, metode inilah yang lebih sering dikutip.
Menurut Nature, tulisan dengan kutipan terbanyak berfokus pada kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI), metode untuk meningkatkan kualitas penelitian, tinjauan sistematis, statistik kanker, serta perangkat lunak penelitian. Salah satu tulisan yang memenangkan Nobel Fisika pada tahun 2010 juga termasuk dalam kategori ini.
Nature menjelaskan bahwa ada beberapa basis data yang melacak kutipan akademis, namun mereka juga memeriksa kumpulan dokumen yang berbeda dan bervariasi dalam jumlah kutipannya. Dalam analisis ini, Nature memilih lima basis data untuk menentukan peringkat median di antara semuanya. “Basis data tersebut mencakup puluhan juta makalah yang diterbitkan pada abad ke-21,” tulisnya.
Di antara artikel yang paling banyak dikutip, terdapat karya berjudul “Deep Residual Learning for Image Recognition” yang diterbitkan pada tahun 2016. Karya ini ditulis oleh peneliti dari Microsoft dan membahas jaringan yang memungkinkan pembelajaran mendalam tentang AI. Dalam artikel tersebut juga dijelaskan cara melatih jaringan dengan sekitar 150 lapisan, yang lima kali lebih banyak dibandingkan yang biasanya digunakan oleh peneliti lain.
Meskipun demikian, artikel ini mungkin tidak selalu dianggap sebagai yang paling banyak dikutip. Di Google Scholar, jumlah kutipannya mencapai antara 254 ribu, sementara di Web of Science masuk dalam peringkat ketiga dengan lebih dari 100 ribu kutipan. “Dalam lima basis data yang dipilih, publikasi dari Microsoft menjadi yang tertinggi dalam kutipan,” tulis Nature.
Berikut adalah daftar karya ilmiah yang paling banyak dikutip berdasarkan seluruh basis data:
1. Deep residual learning for image recognition (2016): 103,756–254,074 kutipan.
2. Analysis of relative gene expression data using real-time quantitative PCR and the 2–ΔΔCT method (2001): 149,953–185,480 kutipan.
3. Using thematic analysis in psychology (2006): 100,327–230,391 kutipan.
4. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, DSM-5 (2013): 98,312–367,800 kutipan.
5. A short history of SHELX (2007): 76,523–99,470 kutipan.
6. Random forests (2001): 31,809–146,508 kutipan.
7. Attention is all you need (2017): 56,201–150,832 kutipan.
8. ImageNet classification with deep convolutional neural networks (2017): 46,860–137,997 kutipan.
9. Global cancer statistics 2020: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality worldwide for 36 cancers in 185 countries (2020): 75,634–99,390 kutipan.
10. Global cancer statistics 2018: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality worldwide for 36 cancers in 185 countries (2016): 66,844–93,433 kutipan.
.