Israel Siap Luncurkan Serangan Menggunakan Bom Canggih, Sejauh Mana Kekuatan Pertahanan Udara Iran?

Memuat…

Bavar-373 merupakan salah satu sistem pertahanan udara utama Iran yang dirancang untuk menghadapi serangan musuh.

TEHERANIsrael sedang mempersiapkan serangan terhadap Iran dan berkomitmen untuk melakukannya jika negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington tidak mencapai kesepakatan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan bom-bom canggih ke Israel, termasuk bom penghancur bunker dan peralatan JDAM yang mengubah bom konvensional menjadi amunisi berpemandu dengan akurasi tinggi.

Pengiriman amunisi tersebut bertentangan dengan pernyataan terbaru Presiden AS yang menolak upaya Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Teheran.

Teheran menunjukkan keteguhan. Mereka berusaha menegaskan efektivitas sistem pertahanan udaranya, terutama setelah serangan udara mematikan dari Israel pada bulan Oktober lalu. Apakah ini sekadar usaha untuk menjaga citra atau merupakan kenyataan yang objektif masih belum jelas.

“Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, terutama Pasukan Pertahanan Udara, berada dalam keadaan lebih siap dari sebelumnya dan mempertahankan kesiapan tempur yang tinggi,” tegas Alireza Sabahifard, komandan Pasukan Pertahanan Udara Iran, pada awal April.

Dua hari sebelum itu, Sabahifard juga mengklaim bahwa “keunggulan sistem pertahanan udara” Iran “kuat seperti gunung” dalam menghadapi ancaman yang ada.

Pernyataan tersebut diucapkan di tengah kebuntuan antara Iran dan pemerintahan Trump mengenai program nuklir Iran. Trump memberikan Teheran tenggat waktu dua bulan untuk bernegosiasi langsung tentang masa depan program nuklirnya.

Sementara itu, Washington telah mengerahkan tambahan sistem pertahanan udara ke Timur Tengah. Selain itu, AS juga telah menggerakkan pesawat pengebom siluman strategis B-2 Spirit, yang merupakan satu-satunya pesawat yang dapat secara signifikan menghancurkan situs nuklir bawah tanah Iran, ke Diego Garcia di Samudra Hindia.

Dalam konteks pengerahan aset militer AS dan Israel, bisa dipahami jika Iran berusaha meyakinkan publik tentang kemampuan pertahanan udaranya, namun itu bukan satu-satunya alasan di balik tindakannya.

.

Updated: 18 April 2025 — 9:59 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *