Keluarga Terdekat Manusia dalam Dunia Hewan

KOMPAS.com – Di balik penampilan yang menggemaskan dan perilaku lincahnya, primata menyimpan cerita panjang dan menakjubkan tentang evolusi yang cerdas. Dari tarsius kecil yang pas di telapak tangan hingga gorila gagah di hutan Afrika, kelompok primata memberikan wawasan ilmiah yang sangat relevan — mungkin karena kita juga merupakan bagian dari kelompok tersebut.

Apa Itu Primata?

Primata adalah ordo dalam kingdom mamalia yang mencakup lebih dari 500 spesies, termasuk manusia, simpanse, bonobo, gorila, orangutan, owa, monyet, serta prosimian seperti lemur dan tarsius. Mereka dapat ditemukan di hampir semua benua, kecuali Australia dan Antartika, dan dapat mendiami berbagai habitat, mulai dari hutan hujan tropis hingga pegunungan bersalju.

Primata memiliki ciri khas yang membedakan mereka dari mamalia lainnya: otak yang besar, penglihatan yang tajam, jari-jari yang fleksibel, serta struktur sosial yang kompleks. “Mereka bukan hanya cerdas, tetapi juga sangat sosial, menjadikan mereka menarik untuk diamati,” ujar Dr. Frans de Waal, seorang ahli primatologi terkenal.

Primata bukanlah pendatang baru di bumi. Fosil menunjukkan nenek moyang mereka telah ada sejak 66-74 juta tahun yang lalu, tepat setelah kepunahan dinosaurus. Salah satu fosil tertua, Plesiadapis, mirip dengan lemur dan hidup sekitar 55 juta tahun yang lalu.

Seiring berjalannya waktu, primata berevolusi menjadi tiga cabang besar:

  • Prosimian — kelompok paling awal yang hidup di pohon dan aktif pada malam hari.
  • Monyet Dunia Baru — ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan dengan lubang hidung yang mengarah ke samping.
  • Monyet Dunia Lama — berasal dari Asia dan Afrika, termasuk babun dan langur, dengan lubang hidung yang mengarah ke bawah.

Sekitar 25 juta tahun yang lalu, kelompok baru muncul: kera, yang kemudian berevolusi menjadi dua kelompok: kera kecil (gibbon) dan kera besar, termasuk gorila, simpanse, bonobo, orangutan, dan manusia.

Fakta menarik: manusia dan simpanse memiliki 98,8% DNA yang identik, menunjukkan bahwa kita berbagi nenek moyang yang sama sekitar 6–7 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Mengapa Tidak Semua Primata Berevolusi Menjadi Manusia?

Kecerdasan yang Menakjubkan

Salah satu hal yang paling menarik tentang primata adalah tingkat kecerdasan mereka yang luar biasa. Meskipun ukuran otaknya bervariasi, kompleksitasnya sangat tinggi. Mereka mampu belajar, mengingat, dan bahkan menggunakan alat, sebuah kemampuan yang sebelumnya dianggap eksklusif bagi manusia.

Di alam liar, simpanse menggunakan ranting sebagai alat berburu. Kapusin melepaskan kacang dengan batu, sedangkan bonobo bernama Kanzi, yang dibesarkan di penangkaran, bisa memainkan permainan Pac-Man dan memahami instruksi sederhana dalam bahasa Inggris.

Sistem Sosial: Antara Diplomasi dan Drama

Primata hidup dalam kelompok sosial yang rumit. Mereka menyelesaikan konflik, membentuk aliansi, serta berinteraksi melalui aktivitas grooming — saling membersihkan bulu — sebagai bentuk rekonsiliasi dan memperkuat ikatan sosial.

Aktivitas ini lebih dari sekadar menjaga kebersihan. Dalam dunia primata, sentuhan berfungsi sebagai bahasa kasih sayang dan strategi politik. “Grooming dapat menyatukan rival atau memperkuat hubungan antar individu di dalam kelompok,” ungkap Jane Goodall tentang pengamatannya terhadap simpanse di Gombe, Tanzania.

Baca juga: 5 Hewan Paling Cerdas di Dunia Selain Primata

Makanan: Omnivora dengan Preferensi Tropical

Kebanyakan primata adalah omnivora, tetapi mereka sangat menyukai buah-buahan. Diet mereka didominasi oleh buah, daun, biji, dan serangga. Beberapa spesies juga mengonsumsi daging:

  • Tarsius adalah pemakan daging yang sepenuhnya, termasuk serangga, burung, dan kelelawar.
  • Simpanse dan bonobo sering berburu mamalia kecil secara kolektif.
  • Kapusin diketahui memangsa burung dan kadal kecil, bahkan terkadang sesama spesiesnya.
  • Gorila dan orangutan, di sisi lain, hampir sepenuhnya vegetarian.

Terdapat beberapa kasus perilaku kanibalisme pada primata, terutama setelah kematian anggota kelompok — fenomena yang sedang diteliti oleh para ahli perilaku hewan.

Baca juga: Apa Primata Terkecil di Dunia?

Jempol, Ekor, dan Evolusi Pegangan

Primata memiliki fitur evolusi yang menarik: ibu jari oposabel. Ini memungkinkan mereka untuk menggenggam dan menggunakan alat dengan presisi. Semua kera besar, termasuk manusia, memiliki kemampuan ini.

Namun, tidak semua primata memilikinya. Tarsius dan marmoset tidak memiliki ibu jari oposabel, sementara monyet laba-laba dan colobus hampir tidak mempunyai ibu jari sama sekali. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan ekor prehensil — berfungsi seperti tangan kelima yang dapat mencengkeram dengan kuat pada cabang pohon.

.

Updated: 17 April 2025 — 6:25 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *