Bang Madun Minta Food Vlogger Tidak Menganggu, Ini Ketentuan Jika Ingin Mereview Warung

Jakarta

Kreator konten sekaligus pemilik warung makan Bang Madun mengungkapkan dampak negatif yang dialami warungnya setelah mendapatkan ulasan buruk dari seorang food vlogger. Selama 27 tahun menjalankan bisnisnya, Bang Madun terpaksa memecat sembilan dari dua belas karyawannya.

Kini, Bang Madun berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan di warungnya. Dia juga mendapatkan pemasukan dari syuting dan mulai memanggil beberapa anggotanya yang merupakan saudara untuk kembali membantu di warung.

“Kalau ada rezeki syuting, saya beri mereka, tapi saya tetap tidak menganggur. Akhirnya saya panggil dua orang untuk kembali. Saya dapat pekerjaan di TV, dapat program baru,” ujar Bang Madun ketika diwawancara di studio.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik warung makan Oseng Nyak Kopsah ini juga memberikan pesan kepada para food vlogger. Bang Madun meminta agar tidak ada lagi vlogger yang asal membuat ulasan, terutama tanpa izin.

“Sekarang tolong jangan ganggu saya lagi. Saya benar-benar capek,” ungkapnya.

“Saya tidak trauma. Jika ada vlogger yang mau masuk ke warung, saya minta mereka masak bersama saya terlebih dahulu. Apakah mereka tahu rasa bumbu ketumbar? Atau cara memasak sayur asem? Jika tidak tahu, jangan jadi vlogger,” tegasnya.

Bang Madun sangat ingat bagaimana penurunan pendapatan yang dialami warungnya usai mendapat review buruk dari seorang food vlogger. Dia awalnya mempekerjakan keluarganya sendiri untuk membantu ekonomi saudaranya.

“Dari 13 karyawan saya itu semua adalah saudara. Mengingat di Indonesia, orang yang sudah berusia di atas batas tertentu sulit untuk bekerja di pabrik atau kantor,” ujarnya.

Sebelum adanya review negatif, usaha Warung Makan Oseng Nyak Kopsah berjalan dengan baik, meskipun kadang ramai dan kadang sepi, namun secara umum terlihat normal. Sejak satu setengah tahun lalu, Bang Madun berupaya untuk memulihkan keadaan warungnya setelah terpuruk akibat review buruk tersebut.

“Selama satu setengah tahun ini saya sangat terpuruk. Meskipun saya memiliki tabungan, namun saya harus menggunakan uang itu untuk kebutuhan anak-anak dan menyenangkan istri. Saat viral di media sosial, saya bertahan selama dua minggu sebelum akhirnya harus merumahkan sembilan karyawan,” cerita Bang Madun.

(pus/mau)

.

Updated: 15 April 2025 — 2:19 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *