Puasa Bisa Mengurangi Risiko Stroke, Ini Penjelasan Medisnya

Puasa Bisa Mengurangi Risiko Stroke: Ini Penjelasan Medisnya

Puasa telah lama dikenal sebagai praktik spiritual dan tradisi di berbagai budaya di seluruh dunia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa puasa, baik dalam bentuk puasa intermiten maupun puasa selama bulan Ramadan, memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan, salah satunya adalah mengurangi risiko stroke.

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di beberapa institusi medis terkemuka menemukan bahwa puasa dapat memengaruhi berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan stroke. Selama periode puasa, tubuh mengalami beberapa perubahan metabolik yang mendukung kesehatan kardiovaskular. Salah satu mekanisme kunci adalah penurunan kadar inflamasi dalam tubuh. Inflamasi kronis telah terbukti berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, puasa dapat membantu dalam pengendalian berat badan. Penurunan berat badan yang sehat selama puasa berkaitan dengan penurunan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Semua faktor ini adalah komponen penting dalam profil risiko stroke. Saat tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi selama puasa, terjadi peningkatan sensitivitas insulin yang bermanfaat bagi metabolisme glukosa dan pengaturan lemak.

Dr. Andi Setiawan, seorang ahli neurologi dari Rumah Sakit Universitas, menjelaskan: "Dengan menurunnya faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya stroke. Puasa, ketika dilakukan dengan benar dan sehat, dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan kesehatan ini."

Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari puasa, penting untuk tidak mengabaikan aspek-aspek lain seperti pola makan yang sehat dan aktivitas fisik. Ahli gizi sering merekomendasikan agar individu yang berpuasa tetap mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka dan sahur, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein yang baik.

Namun, puasa tidak disarankan untuk semua orang. Mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes tipe 1 atau gangguan makan, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program puasa.

Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang mendukung manfaat puasa untuk kesehatan, banyak orang mulai mempertimbangkan puasa sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka. Jika diikuti dengan cara yang tepat, puasa bisa menjadi langkah positif dalam mencegah stroke dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum melakukan perubahan signifikan pada pola makan atau kebiasaan gaya hidup.

,

Updated: 7 Maret 2025 — 9:37 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *