Mau Tato? Ini Bagian Tubuh yang Paling Disarankan dan Tidak.

Minggu, 16 Maret 2025 – 18:00 WIB

Jakarta, VIVA – Mencoba tato untuk pertama kali bisa menjadi pengalaman yang menarik dan sekaligus menantang. Tato bukan hanya tentang seni gambar di kulit, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi diri yang permanen. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mendapatkan tato pertama, penting untuk memahami berbagai aspek, mulai dari pemilihan desain yang tepat dan pencarian seniman tato yang berpengalaman hingga memahami cara perawatan setelah mendapatkan tato untuk menjaga agar hasilnya memuaskan dan kulit tetap sehat. Dengan persiapan yang baik, pengalaman membuat tato pertama dapat menjadi momen yang berkesan tanpa rasa penyesalan.

Ada beberapa lokasi di tubuh yang lebih baik untuk membuat tato, sementara beberapa area sebaiknya dihindari. Bagian tubuh yang direkomendasikan adalah yang berotot, seperti lengan atas, betis, dan punggung. Sedangkan area yang disarankan untuk dihindari termasuk tangan, siku, lutut, dan kaki. Anda dapat menggulir untuk info lebih lanjut!

“Kemungkinan proses penyembuhan akan memakan waktu lebih lama karena ada tarikan kulit yang terjadi terus-menerus di area tersebut,” kata Dr. Karkhanis, seorang dokter spesialis laser dan kosmetik, seperti yang dilansir dari Health Shots.

Selain memahami area tubuh yang tepat dan yang tidak disarankan untuk tato, ada beberapa hal penting yang juga harus diketahui oleh pemula sebelum mendapatkan tato.

Warna Tato yang Paling Aman

Tinta yang mengandung neon memiliki banyak bahan kimia yang berbahaya. Warna merah dianggap yang paling berisiko karena juga mengandung oksida besi dan kadmium yang beracun. Namun, jika ingin membuat tato permanen, disarankan untuk memilih warna dasar. Warna hitam adalah pilihan paling aman. Tinta berwarna biru dan hijau yang menggunakan pigmen tembaga juga dianggap aman.

Beberapa perusahaan besar mencampur tinta mereka sendiri, tetapi sebaiknya memilih tinta dari merek terkenal yang mencantumkan informasi tentang bahan-bahannya.

Alternatif Warna Tato Alami

Beberapa studio tato menawarkan warna berbahan alami, seperti warna kuning yang berasal dari kunyit dan warna biru dari nila. Meskipun ada pilihan warna lain yang alami, perlu diingat bahwa beberapa produk mungkin tidak asli, jadi pastikan untuk memeriksa kandunagnnya sebelum digunakan. Sertifikasi dari UE merupakan label yang baik untuk dicari, karena tinta yang memiliki sertifikat standar kualitas UE biasanya memiliki tingkat toksisitas yang rendah.

Rencana yang Matang dan Hati-hati

Penting untuk mempertimbangkan warna kulit saat merencanakan tato. Melanin kulit akan mempengaruhi bagaimana warna tattoo terlihat. Warna-warna cerah seperti merah, biru langit, dan kuning mungkin tidak tampil dengan baik pada kulit yang lebih gelap. Untuk kulit yang lebih gelap, warna hitam dan sebagian besar nuansa hijau cenderung lebih cocok. Bahkan jika ini bukan tato pertama Anda, lakukan uji tempel sebelum membuat tato permanen, karena tinta dapat memudar dan warna kulit dapat berubah akibat paparan sinar matahari. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan desain dan warna tato dengan baik agar tidak kecewa.

Warna yang Sulit Dihapus

Warna-warna seperti merah, kuning, dan oranye sebaiknya dihindari karena warna-warna ini paling tahan terhadap proses penghilangan menggunakan laser. Bahkan untuk warna lain, proses penghilangan biasanya memerlukan sekitar 15 kali kunjungan selama 8 minggu.

Halaman Selanjutnya

Beberapa studio tato memiliki warna kuning dan biru yang berbahan dasar kunyit dan nila. Ada warna lain yang berasal dari alam, tetapi banyak juga yang mengklaimnya palsu, jadi selalu periksa kandungannya sebelum digunakan ke tubuh. Label yang bagus untuk dicari adalah sertifikasi UE. Tinta yang menyatakan bahwa mereka mematuhi standar kualitas UE akan memiliki tingkat toksisitas serendah mungkin.

Halaman Selanjutnya

.

Updated: 16 Maret 2025 — 11:39 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *