Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan memprioritaskan penanganan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa kecamatan di Jakarta.
“Kecamatan yang consistently berada di 10 besar dalam jumlah kasus DBD dari 2022 hingga 2025 adalah Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan,” ungkap Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam pernyataan resmi di Jakarta pada hari Kamis.
Menurut data dari sepuluh tahun terakhir, puncak kejadian kasus DBD tahunan sering terjadi pada bulan April, yang bertepatan dengan perubahan musim, peningkatan suhu, dan curah hujan yang tinggi.
Oleh karena itu, Dinkes DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus DBD.
Sesuai penjelasan Ani, Dinkes DKI Jakarta telah merancang strategi komprehensif untuk mengatasi DBD, yang mencakup penguatan manajemen vektor yang efektif, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan terkait DBD, serta penguatan pengawasan dan manajemen kejadian luar biasa (KLB) yang responsif.
Strategi lain termasuk meningkatkan partisipasi masyarakat secara berkelanjutan dan memperkuat komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, serta kemitraan, di samping riset dan inovasi dalam penanganan DBD.
Dinkes DKI Jakarta juga telah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak di 23 kelurahan yang terdampak banjir serta memantau kegiatan PSN di 82 wilayah lainnya.
Ani juga menekankan pentingnya pemantauan rutin, terutama di daerah yang rentan terhadap banjir.
“Sebagian besar jentik ditemukan di luar rumah, seperti di ban bekas, pot bunga, dan tempat lainnya. Kami telah melakukan larvasidasi dan fogging,” jelas Ani.
Untuk meningkatkan imunitas anak-anak, Dinkes DKI Jakarta berencana meluncurkan program vaksinasi dengue pada Agustus 2025, dengan target 10.000 anak usia setara kelas 3 SD di Jakarta Timur.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
.