Apakah meletakkan laptop di atas perut berdampak pada kesuburan?

TEMPO.CO, Jakarta – Ketika rasa lelah melanda, Anda mungkin beralih dari posisi duduk menuju berbaring santai sambil meletakkan laptop di atas perut. Namun, apakah kebiasaan ini bisa berpengaruh pada kesehatan dan kesuburan, terutama jika dilakukan dalam waktu lama?

“Menempatkan laptop langsung di atas perut untuk waktu yang lama tidaklah ideal. Kekhawatiran utama adalah suhu laptop yang bisa sangat tinggi, tergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan dengan perangkat tersebut,” ungkap Dr. Alex Robles, seorang ahli endokrinologi reproduktif dan kesuburan dari Pusat Kesuburan Universitas Columbia di Amerika Serikat.

Panas yang dikeluarkan oleh laptop dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan dapat membahayakan area perut, serta perangkat itu sendiri. “Ini tentu tidak baik untuk keduanya, baik Anda maupun laptop. Laptop menghasilkan panas, dan jika ditempatkan di pangkuan, itu dapat menyerap panas dan meningkatkan suhunya. Ada pula laporan tentang luka bakar akibat meletakkan laptop di pangkuan dalam waktu lama,” jelas Dr. Christine Carlan Greves, seorang spesialis kandungan dari Orlando Health.

Risiko kesehatan lainnya yang terkait dengan meletakkan laptop di perut atau pangkuan adalah masalah postur. Posisi ini tidak mendukung kesehatan postur yang baik dan dapat menyebabkan nyeri. “Ketegangan di leher, punggung, dan mata adalah masalah kesehatan umum yang muncul akibat penggunaan laptop dalam posisi seperti itu,” kata dokter umum Dr. Brintha Vasagar.

Apakah Berpengaruh pada Kesuburan?

Robles menyatakan tidak ada hubungan antara suhu panas di perut dengan kesuburan. Menurutnya, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa meletakkan laptop di perut dapat mengganggu kesuburan wanita. Namun, risikonya lebih besar bagi pria, terutama jika laptop diletakkan di pangkuan dan bersentuhan dengan organ genital.

“Suhu tinggi dari laptop yang diletakkan dekat dengan area genital dapat cukup untuk meningkatkan suhu testis dan secara teori dapat mengurangi jumlah serta kualitas sperma,” tambah Vasagar. Dia menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami seberapa besar paparan panas yang dapat berdampak secara klinis.

“Panas ini tidak mempengaruhi kesuburan wanita karena rahim berada di dalam tubuh dan terlindungi oleh banyak lapisan di panggul. Sementara bagi pria, kulit di sekitar testis lebih tipis,” kata Greves. Fungsi testis sangat peka terhadap suhu, sehingga meletakkan laptop di dekat area tersebut dapat berdampak negatif pada jumlah sperma, kemampuannya untuk berenang, volume semen, serta bentuk dan ukuran sperma.

.

Updated: 13 Maret 2025 — 1:06 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *